Breaking News

Ramadhan 2024

Hukum Baca Niat Puasa Ramadhan untuk Satu Bulan Penuh, Simak Penjelasan MUI

Berikut ini hukum baca niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh. Simak penjelasan MUI.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
canva
Hukum Baca Niat Puasa Ramadhan untuk Satu Bulan Penuh, Simak Penjelasan MUI 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini hukum baca niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh. 

Simak penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal waktu membaca niat puasa Ramadhan.

Sebagaimana diketahui, niat puasa Ramadhan seringkali dibaca setiap malam sebelum azan subuh yang menjadi tanda waktu berpuasa bagi umat Islam dimulai.

Akan tetapi sejumlah muslim kerap membaca niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh untuk berjaga-jaga jika lupa membanya setiap hari.

Hal tersebut turut dipraktikkan oleh warganet yang membagikan bacaan niat melalui akun X (dulu Twitter) @convomf, Senin (11/3/2024).

"Jangan lupa baca niat puasa ramadhan sebulan ya, buat jaga jaga kalo nanti lupa ngga baca niat puasa ramadhan yang harian," tulisnya.

Lalu, apakah boleh langsung mengucapkan niat puasa sekali untuk sebulan penuh?

Penjelasan MUI

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Anwar Abbas mengatakan, membaca niat puasa Ramadhan sekali untuk satu bulan boleh saja dilakukan, sesuai pendapat mazhab maliki.

"Dalam mazhab Maliki niat untuk puasa Ramadhan itu cukup dilakukan sekali saja, yaitu di awal puasa," ujar Anwar, Selasa (12/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, tiga mazhab lainnya, yakni Syafi'i, Hambali, dan Hanafi berpandangan bahwa niat puasa wajib diucapkan atau dibacakan setiap malam.

Pengucapan niat puasa pun tidak selalu saat sahur atau menjelang waktu subuh, melainkan antara shalat maghrib sampai sebelum shalat subuh.

Anwar melanjutkan, masyarakat tidak perlu mempertajam perbedaan membaca niat puasa wajib.

"Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat," tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, perlu adanya toleransi untuk menyikapi perbedaan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved