Berita Malang Hari Ini

Mak Cao, Produsen Cincau di Kota Malang Kebanjiran Pesanan di Bulan Ramadhan, Resep Tradisional

Di Kota Malang ada produsen rumahan pembuatan cincau hitam yang telah berdiri sejak tahun 1960. Dikenal dengan nama Mak Cao

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Salah seorang pekerja Mak Cao Kota Malang saat menuangkan cincau hitam ke dalam blek, Rabu (13/3/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Di masa bulan suci Ramadan ini, jajanan cincau hitam menjadi salah satu hidangan favorit berbuka puasa.

Membahas tentang cincau hitam, Di Kota Malang ada produsen rumahan pembuatan cincau hitam yang telah berdiri sejak tahun 1960.

Masyarakat lebih mengenal produsen rumahan cincau hitam tersebut, dengan nama Mak Cao.

Diketahui, Mak Cao berada di Jalan Laksamana Martadinata Gang 6 B Kota Malang.

Saat ini, usaha keluarga tersebut dijalankan oleh generasi ketiga yaitu Hariyati (37).

Hariyati menuturkan, pihaknya selalu mempertahankan kualitas pembuatan cincau hitam. Dan itu merupakan kunci dalam mempertahankan konsumennnya.

"Sekarang banyak saingannya, banyak yang ikut produksi cincau juga. Tapi alhamdulillah, pembeli banyak yang memilih tetap beli disini. Karena memang, kualitas pembuatannya selalu kami jaga," ujar Hariyati, Rabu (13/3/2024).

Pada bulan Ramadan ini Mak Cao kebanjiran pesanan pembuatan cincau hitam.

Pada hari-hari biasa, pihaknya memproduksi sekitar 30 blek (kotak besi) cincau per hari dengan berat masing-masing blek sekitar 25 kilogram.

Namun di momen Ramadan, permintaan meningkat hingga 300 blek dalam satu hari.

"Di bulan Ramadan ini, kita membuat hingga 300 blek cincau. Dan untuk harga tiap blek cincaunya, dibanderol Rp 50 ribu," jelasnya.

cincau Malang MAK CAO
Jejeran blek (kotak besi wadah cincau) berisi cincau hitam hasil produksi Mak Cao Kota Malang menunggu proses pendinginan, Rabu (13/3/2024).

Dalam pembuatan cincau, Mak Cao melakukannya dengan cara tradisional. Yaitu merebus daun cincau hingga lunak, dan dalam perebusan masih menggunakan kayu bakar.

"Kalau pakai gas, itu panasnya kurang. Berbeda kalau pakai kayu bakar, itu bisa sampai keluar gelembung di atasnya," tambahnya.

Setelah daun cincau lunak, air rebusan diambil sarinya dan dipindah pada tungku lainnya untuk kemudian dilakukan proses pencampuran bahan-bahan lain.

"Ketika bahan-bahan seluruhnya sudah dicampur, dilanjutkan proses pengadukan sambil direbus lagi selama 1,5 jam. Baru kemudian, dipindah ke blek untuk pendinginan. Apabila ditotal, waktu pembuatan bisa memakan waktu sekitar 6 jam," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved