Berita Bojonegoro Hari Ini

Buaya di Bengawan Solo Kebonagung Bojonegoro, Jumlahnya Diduga Lebih dari 10 Ekor

Kepala Desa (Kades) Kebonagung Abu Ali mengatakan warga mulai kerap melihat buaya di Bengawan Solo setempat sejak tiga tahun lalu atau sejak 2021.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dindamkarmat Bojonegoro
Personel Dindamkarmat Bojonegoro saat berhasil mengevakuasi seekor buaya di Desa Kebonagung, pertengahan Februari 2024 lalu. 

Sejumlah upaya instansi ini untuk menangkap buaya itu belum membuahkan hasil. Jebakan yang dipasang sejak Senin (11/3/2024) juga tak disentuh.

Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dindamkarmat Bojonegoro Zaenul Ma'arif membenarkan hal itu. Buaya belum dapat dicokok pihaknya.

Untuk itu, pejabat akrab disapa Arif ini mengatakan, tiga personel Dindamkarmat Bojonegoro terus bersiaga di Pos Padangan yang tak jauh dari Desa Kebonagung.

Sehingga, jika sewaktu-waktu warga buaya itu dilaporkan muncul lagi, tiga personel disiagakan di Pos Padangan tersebut itu langsung bergerak cepat.

Senyampang dengan kesiapsiagaan tersebut, Arif menandaskan, pihaknya tak pernah putus koordinasi dengan warga Desa Kebonagung.

Pihaknha juga memasang papan imbauan bagi warga Desa Kebonagung  supaya tak mendekati, apalagi sampai beraktivitas di lokasi kemunculan buaya.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris BPBD Bojonegoro ini meneruskan, Bengawan Solo turut Desa Kebonagung tak sekali ini menjadi tempat munculnya buaya.

Namun, sudah beberapa kali. Sebelum ini, seekor buaya muncul pertengahan Februari 2024 di Sungai Prudung sekitar 100 meter dari lokasi terbaru ini.

Buaya yang muncul di Sungai Prudung itu, terang Arif, berhasil ditangkap. Buaya yang usai ditangkap lalu ditangkar di BKSDA Jawa Timur itu panjangnya 2,5 meter.

Kalau yang baru-baru ini muncul, ungkap dia, panjanganya sekitar 1,6 meter. Lebih kecil ketimbang yang ditangkap di Sungai Prudung itu.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved