Berita Surabaya Hari Ini

Pria Bermotor Terjebak Tawuran di Surabaya, Tas Berisi 2 HP Justru Dirampas Para Berandal

"Saya sampai jatuh di pembatas jalan. Saya menyelamatkan diri lari ke dalam gang kecil. Ternyata saat itu tas saya terjatuh dan dibawa pergi," ujarnya

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
cctv
ilustrasi 

"Saya sampai jatuh di pembatas jalan. Saya menyelamatkan diri lari ke dalam gang kecil. Ternyata saat itu tas saya terjatuh dan dibawa pergi," ujarnya.

SURYAMALANG.COM, SURRABAYA - Farid mengaku sangat ketakutan. Malam itu, ia mengendarai sepeda motor melintas di Jalan Raya Demak, Sueabaya. Tiba-tiba ia terjebak dalam tawuran dua kelompok massa.

Farid yang ketakutan sempat kecelakaan. Badannya tersungkur di aspal. Saat berusaha kabur, tas pinggangnya berisi dua handphone terjatuh. Tak dinyana, salah satu kelompok tawuran membawa kabur tas tersebut.

Lelaki usia 30 tahun asal Kalisumo itu menceritakan kejadian tersebut dialami pada Sabtu malam (30/3/2024) sekira pukul 23.00 WIB.

Ia saat itu mengendarai motor matik dari arah Makam Mbah Ratu akan menuju Jalan Demak.

Ia melaju pelan. Saking pelannya, ia tak terasa ternyata laju motornya berjalan beriringan kelompok pengendara sepeda motor.

"Nah, sampai di lampu merah Demak kelompok pemotor yang melaju bebarengan dengan saya bertemu kelompok lain. Mereka saling menantang," ucap Farid.

Ternyata gerombolan pemotor yang diikuti kabur. Farid yang merasa bukan bagian dari mereka tetap santai. Ternyata, ia dikejar. Sampai depan dealer mobil, kendaraannya dipepet.

"Saya sampai jatuh di pembatas jalan. Saya menyelamatkan diri lari ke dalam gang kecil. Ternyata saat itu tas saya terjatuh dan dibawa pergi," ujarnya.

Farid mengaku tak menyangka kejadian itu bakal menimpanya. Terlebih tak sengaja bisa berada di tengah-tengah massa yang ternyata akan tawuran. Ia juga mengaku menyayangkan gara-gara itu dua  handphonenya hilang. "Tapi untung motor saya aman," ucapnya.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Bubutan. Iptu Vian Wijaya mengatakan, polisi telah mengumpulkan keterangan korban, saksi dan bukti-bukti di lokasi kejadian. Harapannya, pelaku penyerangan dan penjambretan bisa segera diamankan.

Perlu diketahui, akhir-akhir ini memang Surabaya kerap terjadi kejahatan jalanan misalnya jambret dan curanmor.

Hampir setiap hari selalu ada warga mengadu di media sosial menjadi korban curanmor. Masyarakat pun berharap polisi sering-sering menggelar patroli agar Surabaya terbebas dari perbuatan premanisme.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved