Anak Selebgram Dipukul Pengasuh

Identitas Agen Penyalur Suster di Malang Aniaya Anak Emy Aghnia, Berkantor di Surabaya Kini Sepi

Identitas agen penyalur suster di Malang aniaya anak Emy Aghnia, berkantor di Surabaya kini yayasannya terpantau sepi.

Instagram @emyaghnia/val_theconsultant
Agen penyalur suster di Malang aniaya anak Emy Aghnia, berkantor di Surabaya kini yayasannya terpantau sepi. 

Melansir pantauan Kompas.com (grup suryamalang) pada Sabtu (30/3/24), kantor PT Val Konsultan Indonesia di Jalan Kalisari Permai, Mulyorejo pun tampak sepi. 

Salah satu perempuan yang mengaku sebagai pembantu di lokasi tersebut mengatakan staf perusahaan enggan memberikan keterangan kepada awak media.

“Ibu enggak berkenan, belum bisa diwawancarai, maaf. Benar-benar enggak bisa, mohon maaf, ini dia staf,” kata perempuan tersebut, Sabtu.

Tampak depan kantor agen penyalur suster di Malang aniaya anak Emy Aghnia
Tampak depan kantor agen penyalur suster di Malang aniaya anak Emy Aghnia (Google Maps/Ariffan Gusti/Januari 2024)

Imbas kasus suster menganiaya anak Emy Aghnia, kini penyidik Polres Malang Kota akan memanggil pihak agen penyalur pengasuh itu untuk diminta keterangan terkait penganiayaan tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota mengatakan, pemeriksaan itu untuk memastikan apakah agen penyalur pengasuh itu sudah memenuhi kompetensi atau belum.

"Kami juga akan memanggil agen dari penyalur tenaga kerja pengasuh. Apakah telah memenuhi kompetensi atau tidak, sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi ke depannya," kata Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi pada Sabtu (30/3/3023).

Lalu, apakah Emy Aghnia akan menuntut agen tersebut ke jalur hukum, selebgram Malang itu pun memiilih menyerahkannya kepada pihak penyidik.

"Saya serahkan ke pihak berwajib, untuk tuntutan kepada agennya. Karena bukan main-main agennya ini, sangat besar di Indonesia bahkan memiliki cabang di luar negeri," terang Emy Aghnia saat hadir dalam konferensi pers yang digelar di Polresta Malang Kota, Sabtu (30/3/2024).

Emy Aghnia berharap pelaku yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur ini dihukum seberat-beratnya.

Sebagai seorang ibu, Emy Aghnia merasa terpukul dengan kejadian penganiayaan tersebut.

"Saya sebagai seorang ibu merasa terpukul. Mungkin banyak sebagian orang menyalahkan saya, kenapa harus menggunakan suster dan lain sebagainya. Namun yang tahu kehidupan saya adalah saya sendiri, karena kebutuhan orang masing-masing berbeda," ungkap Emy Aghnia

Sementara kepada pihak kepolisian IPS mengaku menganiaya JAP karena jengkel korban menolak diobati.

“Pengakuan tersangka merasa jengkel akibat korban ingin diobati karena bekas cakaran di tubuh korban, namun korban menolak, tidak mau,” kata Danang dalam konferensi pers, Sabtu (30/3/2024), dipantau dari Breaking News Kompas TV.

Selain itu IPS mengaku tengah memiliki masalah, dimana ada anggota keluarganya yang sedang sakit.

“Ada beberapa faktor pendorong, personal, ada anggota keluarga yang sedang sakit. Namun itu tidak dapat dijadikan alasan pembenar apapun untuk melakukan kekerasan terhadap anak,” ungkap Danang

Saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman, termasuk menggali rekaman CCTV yang ada untuk menemukan bentuk-bentuk kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan IPS.

Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan IPS.

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved