Berita Malang Hari Ini

231 Kasus DBD di Kota Malang, Pemkot Malang Kerahkan Kerja Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pemkot Malang bersama dinas terkait melakukan Kerja Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai bentuk menanggulangi meningkatnya kasus DBD

Penulis: Purwanto | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat didampingi jajaran Dinas Kesehatan Kota Malang saat meninjau kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (5/4/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pj Wali Kota Malang didampingi jajaran Dinas Kesehatan Kota Malang meninjau kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Wilayah Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (5/4/2024)

Pemkot Malang bersama dinas terkait melakukan Kerja Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai bentuk menanggulangi meningkatnya kasus DBD di Kota Malang di Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (5/4/2024). 

Kegiatan itu tak lepas dari meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang meningkat selama tiga bulan terakhir. 

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyebut jika kasus DBD di Kota Malang terus meningkat, maka Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk hidup sehat dan bersih. 

"Kasus terus meningkat selama tiga bulan terakhir, maka kami mengajak masyarakat untuk berlaku hidup sehat dan bersih. Jangan sampai ada genangan air yang menyebabkan nyamuk berkembang biak," terang Wahyu. 

Wahyu Hidayat juga menemukan salah satu sumur yang tidak berfungsi saat meninjau lokasi PSN. 

"Tadi kami menemukan sumur yang tidak berfungsi, begitu kita buka tutupnya, nyamuk-nyamuk keluar semua dan sangat banyak. Inilah yang harus kita lakukan selalu membersihkan tempat-tempat sarang nyamuk terutama induknya," ujar Wahyu. 


Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menyebut jika peningkatan kasus DBD di Kota Malang sangat cepat selama tiga bulan terakhir yakni 231 kasus dan 2 meninggal dunia. 

"Peningkatan selama tiga bulan terakhir mulai awal Januari 2024 hingga akhir Maret 2024 kemarin menyentuh angka 231 kasus dan 2 anak meninggal dunia," terang Husnul Muarif. 

Husnul Muarif menambahkan bahwa peningkatan kasus tersebut berbeda dengan tahun lalu selama satu tahun yakni 2023 terdapat 426 kasus. 

"Sekarang saja selama tiga bulan 231 padahal dulu selama satu tahun 426, jadi ini menjadi perhatian khusus," papar Husnul. 

Husnul Muarif menyebut jika rata-rata usia pasien DBD ini yakni usia 15 - 44 tahun. 

"Rata-rata yang terkena usia 15 - 44 tahun, itu semua di 5 Kecamatan di Kota Malang. Dan yang meninggal dunia dua orang di Kecamatan Sukun," jelasnya. 

Husnul Muarif menghimbau kepada warga jika mengalami gejala-gejala seperti badan panas harus segera periksa. 

"Kami mengimbau agar warga peka akan gejala-gejala DBD seperti badan panas, harus segera periksa ke puskesmas terdekat," pungkasnya. 

 

*ikuti updatenya di GoogleNews SURYAMALANG.COM

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved