Berita Pacitan Hari Ini

Tradisi Rontek Gugah Sahur di Pacitan Berubah Jadi Perang Bambu dan Batu

TRADISI BERDAMPAK MEMALUKAN - Kericuhan ini dipicu karena dua kelompok massa bertemu dan saling ejek hingga akhirnya mengakibatkan kericuhan.

|
Editor: Yuli A
netizen
Tradisi rontek gugah sahur di Kabupaten Pacitan ricuh, Minggu (7/4/2023) dini hari. Video amatir pun berseliweran di media sosial. 

TRADISI BERDAMPAK MEMALUKAN - Kericuhan ini dipicu karena dua kelompok massa bertemu dan saling ejek.

Reporter: Pramita Kusumaningrum

SURYAMALANG.COM, PACITAN - Tradisi rontek gugah sahur di Kabupaten Pacitan ricuh, Minggu (7/4/2023) dini hari. Video amatir pun berseliweran di media sosial.

Kendati demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa. Terlihat video amatir yang merekam bentrokan sejumlah kelompok masa di kawasan Jalan Ahmad Yani berseliweran di media sosial.

Terlihat, ratusan kelompok masa saling lempar batu hingga rontek yang terbuat dari bambu. Petugas gabungan dari Polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melerai massa.

Belum diketahui pasti penyebab tawuran kelompok massa yang melakukan tradisi gugah sahur. Dugaan sementara, kericuhan ini dipicu karena dua kelompok massa bertemu dan saling ejek hingga akhirnya mengakibatkan kericuhan.

“Iya ada sedikit gesekan. Tapi bisa kita selesaikan dengan persuasif tanpa menimbulkan efek selanjutnya,” ungkap Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, Minggu (7/4/2024).

Dia berharap kedepan tidak ada gesekan lagi. Lantaran akan ada gugah sahur sampai lebaran 2024 nanti.

“Kami akan maksimal, kerahkan kekuatan polres dan stakeholder terkait maksimal kekuatan kita masih 100 persen. Insya allah ke depan aman lancar,” pungkasmya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved