Viral Kelompok Remaja Rusak Pagar Jembatan Agar Sound Takbiran Bisa Lewat, Kades Diduga Beri Izin

SURYAMALANG.COM, - Viral kelompok remaja rusak pagar jembatan agar sound takbiran bisa lewat beredar di media sosial seperti Instagram dan Facebook.

Akibat kejadian ini, polisi pun turun tangan hingga diduga Kepala Desa (Kades) sudah memberikan izin tentang pengerusakan pagar jembatan. 

Adapun peristiwa tersebut terjadi di Desa Babad, Kecamatan Kebonagung atau ruas jalan Megonten-Mijen, Demak, Jawa Tengah. 

Melansir video yang diunggah akun Instagram @demakhariini, Senin (8/4/24) tampak sekelompok pemuda merusak pagar pengaman jembatan. 

Beberapa pemuda terlihat membawa palu besar kemudian menghantamkan beda tersebut ke pagar beton jembatan.

Masing-masing dari pemuda yang kira-kira berjumlah lebih dari 8 orang tersebut fokus dengan pekerjaan masing-masing yakni merusak tepi jembatan. 

Beberapa orang juga terlihat kesulitan memecah pagar jembatan agar roboh. 

Baca juga: Nasib Karyawan Dipecat Gara-gara Makan Sahur Sisa Nasi Restoran, Diancam Bayar 1,5 Juta Saya Pamit

Perusakan itu dilakukan agar truk pengangkut sound system malam takbiran bisa masuk ke desa tersebut. 

'Luar biasa, menjelang Lebaran para pemuda ini turun kerja bakti' tulis akun Instagram @demakhariini, Senin (8/4/2024).

'Pemuda Babad Kebonagung menghancurkan tepian jembatan demi untuk membuka akses truk yang memuat sound yang akan digunakan pada malam takbiran' imbuh pengunggah. 

Sampai berita ini tayang video tersebut sudah disukai 10 ribu pengguna Instagram dan mendapat 2.132 komentar. 

Setelah video pengerusakan pagar jembatan itu viral, polisi dari Polres Demak pun turun tangan. 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Demak, AKP Winardi mengungkap peristiwa itu terjadi di jembatan Desa Babad Kecamatan Kebonagung atau ruas jalan Megonten-Mijen.

Polisi telah mengamankan sembilan pemuda dan kepala desa untuk dimintai keterangan.

"Kami dari pihak Polres Demak pada saat kejadian telah mengamankan, sekitar sembilan orang dan satu orang Kades terkait dengan terjadinya dugaan perusakan tersebut," terang Winardi, Senin (8/4/2024).