Cerita Remaja 17 Tahun Jasad Ibu Dicor Ayah 6 Tahun Lalu, Baru Terbongkar Diminta Bohong Bikin Kolam

Cerita remaja 17 tahun jasad ibu dicor ayah 6 tahun lalu, baru terbongkar sekarang dulu diminta bohong bikin kolam.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Remaja 17 tahun jasad ibu dicor ayah 6 tahun lalu, baru terbongkar sekarang dulu diminta bohong bikin kolam. 

"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 tahun yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orang tuanya sendiri kemudian pada saat didalami" jelas Andi Rian. 

"Dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain), keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari, tapi dianiaya sampai meninggal dan kejadiannya 2018," ucap Andi Rian.

Bukan Tahun 2018 Tapi 2017

Terbaru, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, korban dianiaya hingga meninggal dunia oleh suaminya pada Agustus 2017 dan bukan dibunuh pada 2018.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan juga kita konfrontir dengan tersangka kemudian kami juga buka digital forensiknya kita temukan bahwa kejadian tersebut terjadi pada bulan Agustus 2017," kata Ngajib kepada awak media di Mapolrestabes Makassar, Selasa (16/4/2024).

Ngajib mengatakan, dalam kasus ini telah memeriksa sebanyak 9 saksi dan satu tersangka.

Motifnya adalah karena pelaku terbakar api cemburu.

"Pemeriksaan saksi-saksi maupun pelaku diperoleh fakta bahwa motif daripada pembunuhan ini adalah karena faktor kecemburuan dari pelaku," papar Ngajib melansir Kompas.com (grup suryamalang). 

Baca juga: Viral Curhat Wisatawan Bayar 3 Kali ke Pemandian Air Panas, Ditantang Petugas: Kalo Berani Silahkan

Pada saat kejadian, korban diduga berkomunikasi, berhubungan, dan bersama dengan pacar lamanya atau mantan pacarnya.

"Sehingga pada saat pelaku dan korban bertemu di situlah ditanya apakah benar atau tidak ternyata di sinilah terjadi emosional akhirnya terjadilah penganiayaan," kata Ngajib lagi.

Ngajib menjelaskan, penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku sebanyak tiga kali, dimana pada hari ketiga, korban diketahui sudah meninggal dunia.

Pelaku lantas membawa korban ke belakang rumah yang kurang lebih 1 meter ada ruang kosong dan menimbun korban dengan pasir dan tanah.

"Setelah kejadian itu, pelaku meninggalkan rumah tersebut kemudian pindah ke rumah orang tuanya. Setelah 6 bulan kemudian, rumah itu sudah dikontrakan, ada yang ngontrak kurang lebih 5 tahun," terang Ngajib.

Pelaku diketahui juga sering melakukan kekerasan kepada anak-anaknya, sehingga mereka ditemani oleh seorang kerabatnya lantas melaporkan hal itu kepada kepolisian.

"Dari situ berkembanglah dan akhirnya diketahui bahwa orangtuanya atau ibunya tidak hilang atau pergi dengan pacar lamanya, tapi ternyata dilakukan kekerasan dan terjadi pembunuhan kemudian dikubur di belakang rumah," pungkas Ngajib.

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved