Berita Malang Hari Ini
Kuliner Kota Malang Nikmati Dampak Ramadan dan Lebaran, PJ Wali Kota Berharap Dongkrak Perekonomian
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berharap memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama pelaku usaha kuliner.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Momen Ramadan dan Lebaran membawa berkah tersendiri bagi Kota Malang.
Banyak wisatawan datang ke Kota Malang untuk menikmati keindahan kota dan nikmatnya kuliner.
Baca juga: Penumpang Arus Balik Masih Tinggi di Stasiun Malang dan Terminal Arjosari
Kehadiran mereka tidak sekadar meramaikan arus mudik dan balik, tetapi juga turut serta mendorong perekonomian masyarakat.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, berdasarkan laporan yang ia terima banyak wisatawan datang ke Kota Malang untuk bernostalgia.
Mereka mengingat kembali masa-masa muda yang pernah dirajut di Kota Malang.
Tempat-tempat tertentu telah menjadi daya tarik. Termasuk sejumlah kuliner khas asal Kota Malang.
"Mereka datang dari luar untuk bernostalgia. Pun yang baru juga didatangi. Mereka beda dengan mudik, mereka berwisata. Seperti ke warung pangsit di Dempo, terus Bakso Presiden, soto dan yang lainnya juga," ujar Wahyu.
Dikatakan Wahyu, sektor kuliner paling berdampak terhadap momen Ramadan dan Lebaran saat ini.
Tak hanya makanan legendaris, sentra-sentra kuliner kekinian juga banyak didatangi pengunjung.
Wahyu menyebut, banyak tempat yang 'over' karena ramainya pengunjung.
"Jadi ketika wisatawan datang ke satu tempat, di sana sudah banyak pengunjung. Tidak dapat tempat," katanya.
Melihat dampak yang begitu besar terhadap kuliner, Wahyu berharap memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama pelaku usaha kuliner.
Wisatawan yang datang ke Kota Malang memang kerap berburu kuliner karena kota ini memiliki banyak tujuan menikmati cita rasa beragam masakan.
Baca juga: Kronologi Dugaan Penipuan Konser di Malang Bayar 105 Ribu Tak Kunjung Digelar, Jadwal Berubah-ubah
Fajar Eko, wisatawan dari Pasuruan telah datang ke Kota Malang untuk menikmati Bakso Presiden dan sejumlah kuliner khas lainnya.
Ia datang ke Kota Malang setelah sepekan selesai Lebaran.
"Ya sama anak-anak, makan bakso. Kalau Bakso Presiden, selain enak juga seru karena bisa melihat kereta lewat," ujarnya.
Ia memilih Kota Malang karena tempat yang relatif dekat dan sejuk. Ia juga mengatakan kalau banyak kuliner di Kota Malang yang sangat lezat.
"Kalau istri saya sukanya rawon," ungkapnya.
Pemerintah Kota Malang memproyeksikan inflasi pada April 2024 lebih stabil karena momen Ramadan dan Lebaran.
Dalam laporan terakhir mengenai inflasi, Bank Indonesia Cabang Malang melaporkan ada inflasi sebesar 0,66 persen (mtm) di Kota Malang pada Maret 2024.
Kenaikan itu lebih tinggi dari nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,52 persen (mtm) maupun Jawa Timur yang mengalami inflasi sebesar sebesar 0,64% (mtm).
Secara tahunan, Kota Malang tercatat mengalami inflasi sebesar 2,90% (yoy) dan 0,94% (ytd).
Selanjutnya, inflasi periode Maret 2024 didorong terutama oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,48% (mtm).
Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi yang terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil -0,02% (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, inflasi yang terjadi di Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, tarif rumah sakit dan jeruk dengan andil 0,21%, 0,11%,0,05%, 0,04?n 0,04% (mtm).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.