Berita Gresik Hari Ini

Cewek Asal Tuban Bikin Rekayasa Laporan Perampokan di Gresik, Ngaku Disekap dan Dianiaya Tapi Bohong

Cewek Asal Tuban Bikin Rekayasa Laporan Perampokan di Gresik, Ngaku Disekap dan Dianiaya Tapi Bohong

Penulis: Willy Abraham | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Azizatus Sholihah alias Pesek saat menyampaikan permohonan maaf di Mapolres Gresik, Sabtu (20/4/2024). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Satreskrim Polres Gresik menegaskan perampokan yang terjadi di Jalan Taman Ruby, Perum Permata Suci (PPS) Gresik adalah rekayasa.

Semua keterangan terjadinya perampokan adalah karangan dari pelapor AS (24).

Polisi mendapati barang milik pelapor yang dibawa kabur perampok seperti laporan, ternyata tidak benar.

Hasil penyelidikan, barang tersebut digadaikan di pegadaian. Digadaikan sendiri oleh korban.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, keterangan AS tidak benar.

Dari hasil analisa tiga CCTV di sekitar TKP, tidak ditemukan kejadian janggal ataupun orang yang menghampiri rumah korban pada saat jam kejadian seperti apa yang dikatakan korban.

Berdasarkan hasil analisa CCTV tersebut, tim ingin meminta keterangan korban kembali, namun korban tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Wanita di Perum Permata Suci Gresik Disekap dan Dianiaya Perampok, Perhiasan dan iPhone Amblas

"Berdasarkan hasil penyelidikan, handphone iPhone 13 Promax dan perhiasan (1 gelang, 2 cincin, dan 1 kalung) yang dikatakan hilang oleh korban faktanya digadaikan sendiri oleh korban."

"Penyidik memanggil pelapor untuk mengklarifikasi kebenaran kasus tersebut dan terbukti bahwa pelapor mengarang cerita atau membuat laporan palsu," tegas Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Sabtu (20/4/2024) malam.

Sementara itu kekerasan yang dialami oleh korban adalah hasil pertengkaran korban dengan seseorang akibat suatu permasalahan pribadi.

"Uang hasil penggadaian barang tersebut digunakan untuk mengganti rugi uang kepada seseorang yang telah diajaknya untuk melakukan investasi yang ternyata bodong."

"Alasan pelapor membuat laporan polisi dikarenakan pelapor takut diketahui oleh suami karena memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan," tutupnya.

Sebelumnya AS mengaku menjadi korban perampokan disertai penganiayaan pada 15 April 2024.

Dia ternyata mengarang cerita, mulai dari ada orang yang tidak dikenal itu kemudian menarik korban ke kamar belakang dan mendorong korban hingga terbentur meja.

Pelaku tersebut kemudian mengambil handphone korban beserta dusbook dan juga menanyakan PIN dan password iCloud korban sambil mengancam korban dengan pisau di leher korban.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved