Berita Malang Hari Ini
Universitas Muhammadiyah Malang Miliki Gedung Kuliah Bersama V dengan Konsep Green Building
Jumlah Gedung Kuliah Bersama (GKB) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertambah dengan akan diselesaikannya Gedung Kuliah Bersama (GKB) V.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Jumlah Gedung Kuliah Bersama (GKB) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertambah dengan akan diselesaikannya Gedung Kuliah Bersama (GKB) V. Gedung itu berada di area RS UMM.
Diharapkan GKB baru ini bisa selesai pada saat tahun ajaran baru datang. Menariknya, gedung tersebut mengusung green building dengan berbagai fitur dan keramahan lingkungannya.
“Jangan sampai bangunan di masa depan menjadi penyumbang polutan terbesar di dunia. Terlebih lagi, material bangunan seperti semen, batu bata, dan lainnya merupakan penyumbang polutan nomor satu setelah batu bara."
"Untuk itu, pembangunan sekarang menerapkan desain ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan dunia,” jelas Ir Erwin Rommel MT, Kepala Badan Pengawasan Pembangunan Kampus (BP2K), Senin (22/4/2024).
Menurut dosen Program Studi (Prodi) Teknik Sipil ini, penerapan desain green building dan smart building untuk menunjang pembangunan berkelanjutan.
“Saat ini, proses pembangunan sudah mencapai 50 persen. Kami menerapkan desain pembangunan bertahap mulai dari pengerjaan struktur bangunan, pemasangan sistem kelistrikan dan saluran, arsitektur bangunan, interior, dan terakhir landscaping agar nantinya bangunan dapat selesai sesuai target,” jelasnya.
GKB V rencananya akan digunakan untuk perkuliahan dengan fasilitas dua bangunan utama. 11 Lantai gedung perkuliahan dan auditorium yang dapat menampung 400 hingga 500 orang.
Nantinya, gedung tersebut tak hanya digunakan sebagai gedung perkuliahan saja namun direncanakan dapat digunakan sebagai gedung pertemuan dan menjadi pemasukan generatif UMM.
Erwin menyebutkan ada beberapa parameter yang menjadi penanda bangunan ramah lingkungan seperti adanya sirkulasi udara, pencahayaan yang sesuai, dan sistem kelistrikan yang menggunakan energi terbarukan.
Salah satu penerapannya adalah penggunaan partisi untuk menggantikan bata dan semen pada sekat setiap ruangan. Juga ada penggunaan sekat kaca peredam panas yang digunakan untuk menggantikan tembok.
Ia juga mendesain sistem kelistrikan dengan kombinasi antara panel surya dengan listrik konvensional untuk mengurangi penggunaan listrik. Bangunan yang memiliki tinggi 45 meter ini juga akan dirancang tahan gempa dan memiliki fasilitas pemadam kebakaran.
Serta memiliki fasilitas pembuangan limbah konvensional maupun limbah laboratorium. Selain itu juga memiliki taman dengan luas 2 hektar yang difungsikan untuk taman baca dan area jogging bagi mahasiswa.
“Kami juga merancang sistem pendingin ruangan yang dapat otomatis dinonaktifkan ketika ruangan tidak digunakan yang bertujuang untuk penghematan listrik,” ujarnya.
Ia dan tim akan merampungkan pengerjaan setengah bangunan terlebih dahulu agar dapat segera difungsikan untuk perkuliahan.
“Setelah merampungkan GKB V ini, kami juga akan merancang perbaikan dan perawatan pada bangunan lain di kampus 3," pungkasnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.