Berita Pamekasan Hari Ini

Nasib Nadila Anak Pemulung di Pamekasan Umur 7 Tahun Belum Bisa Jalan Huni Gubuk Reyot, Upah 7 Ribu

Nasib Nadila anak pemulung di Pamekasan umur 7 tahun belum bisa jalan dan bicara, huni gubuk reyot, penghasilan cuma Rp 7 ribu per hari.

KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Rumah Nadila anak pemulung di Pamekasan umur 7 tahun belum bisa jalan dan bicara, huni gubuk reyot, penghasilan cuma Rp 7 ribu per hari. 

SURYAMALANG.COM, - Nasib Nadila anak pemulung di Pamekasan umur 7 tahun belum bisa jalan dan bicara membuat ibunya, Umi Kalsum sedih. 

Kesedihan Umi Kalsum semakin bertambah karena rumahnya yang bisa disebut gubuk reyot itu seperti mau roboh. 

Penghasilan Umi Kalsum dan suami juga tidak banyak bahkan terhitung sangat kecil yang rata-rata per hari hanya Rp 7 ribu. 

Rumah Umi Kalsum berada di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan

Nadila sendiri bukan anak kandung Umi Kalsum melainkan anak angkat dan memiliki kembaran.

"Nadila ini lahir kembar yang saya pungut dari kakak saya. Saudara kembarnya saat ini sudah sekolah kelas 1 SD" kata Umi Kalsum saat ditemui di rumahnya, Rabu (8/5/2024). 

Selain belum bisa berjalan selayaknya anak umur 7 tahun, Nadila juga belum bisa berbicara. 

Setiap hari Nadila pun digendong oleh ibu angkatnya tersebut. 

"Nadila sendiri sejak usia 3 tahun sudah mengalami gangguan saraf hingga tidak bisa bicara dan berjalan," jelas Umi Kalsum. 

Baca juga: Sinopsis Film Guru Tugas 2 dari Madura Ramai Kecaman, Sutradara dan Pemain Ditangkap Polda Jatim

Umi Kalsum tinggal berempat di sebuah gubuk tua yang sudah nyaris roboh.

Muhammad Ikhwan, suami Umi Kalsum bekerja sebagai pencari rongsokan.

Sedangkan anak kandung Umi Kalsum bernama Camelia Agustin (15) sudah duduk di bangku SMP kelas VII.

Penghasilan keluarga Umi Kalsum tidak menentu yang kadang seminggu hanya Rp 50.000 atau rata-rata Rp 7 ribu perhari.  

Sedangkan Umi sendiri jadi pembantu rumah tangga panggilan.

Tinggal di sebuah rumah yang sudah reyot, membuat mereka selalu dihantui ketakutan karena genting-gentingnya mulai berjatuhan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved