Berita Malang Hari Ini

Bayar Parkir dengan QRIS Pertama di Kota Malang Jatim, Kayutangan Heritage Bakal jadi Pilot Project

Rencananya area parkir di kawasan wisata Kayutangan Heritage akan dijadikan pilot project penerapan pembayaran parkir secara non tunai, gunakan QRIS

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah mewacanakan penerapan pembayaran parkir menggunakan QRIS.

Rencananya, area parkir di kawasan wisata Kayutangan Heritage akan dijadikan sebagai pilot project penerapan pembayaran parkir secara non tunai tersebut.

Hal ini dilakukan, selain untuk memberikan fasilitas kenyamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, juga untuk mencegah kebocoran PAD dari sektor retribusi pelayanan parkir.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra membenarkan hal tersebut. Dan saat ini, pihaknya sedang dalam proses mematangkan rencana tersebut.

"Kami lakukan pendataan untuk juru parkir (jukir). Dan tentunya, kami bahas dengan perangkat daerah lain terkait regulasi yang harus dipenuhi," ujar Widjaja, Minggu (12/5/2024).

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dishub Kota Malang, terdapat 20 jukir di area Kayutangan Heritage.

Nantinya, para jukir itu tidak lagi menerima uang parkir secara langsung, melainkan melalui proses transaksi digital QRIS.

"Sudah ada alatnya (alat untuk pembayaran QRIS). Nantinya, jukir akan membawanya secara mobile,"

"Jadi, saat masyarakat mau bayar parkir, cukup tapping saja di alat tersebut. Dari alat tersebut, akan langsung keluar struk atau bukti pembayaran parkir," terangnya.

Untuk jukirnya sendiri, akan digaji oleh Dishub Kota Malang. Namun untuk mekanisme penggajian, perlu pembahasan lebih lanjut.

"Jadi, kami bayar harian, mingguan atau bulanan, tergantung dari kesepakatan nanti. Kami akan diskusikan lebih lanjut dengan BKAD dan Bapenda," ungkapnya.

Terkait penerapannya, pihaknya berharap pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) bisa segera terlaksana.

"Kami utamakan pelayanan yang lebih teratur. Lalu yang kedua, kami semaksimal mungkin meminimalisir kebocoran (mencegah kebocoran PAD)," pungkasnya.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved