Berita Surabaya Hari Ini

6 Gadis ABG Dipaksa Jadi PSK di Semampir Surabaya, Setiap Hari Harus Melayani 20 Pria Hidung Belang

6 Gadis ABG Dipaksa Jadi PSK di Semampir Surabaya, Setiap Hari Harus Melayani 20 Pria Hidung Belang

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan
Tersangka prostitusi online diamankan Polrestabes Surabaya, Senin (13/5/2024). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Geliat prostitusi yang menjual gadis di bawah umur atau Anak Baru Gede (ABG) di apartemen kawasan Semampir, Surabaya, dibongkar polisi.

Sindikat pelaku prostitusi terbukti menjual perempuan yang masih berstatus anak di bawah umur kepada pria hidung belang.

Modusnya, para gadis belia itu dijajakan lewat aplikasi MiChat.

Saat menggerebek bisnis prostitusi online ini, polisi mengamankan enam cewek ABG.

Pengakuan mereka, dalam sehari dipaksa melayani 10-20 pria hidung belang.

Ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Yakni Yeyen (24), asal Ogun Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Perempuan itu adalah mucikari.

Enam lainnya laki-laki di bawah usia 18 tahun yakni RS, AM, EM, SS, RI, dan AS.

Kepala Satreskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Sukmono menjelaskan, Yeyen merupakan mucikari.

Enam laki-laki bekerja sebagai joki yang berperan mencari tamu melalui aplikasi MiChat.

"Dia mempekerjakan anak-anak sebagai PSK sejak bulan Januari 2024," ujarnya.

Cara kerja perempuan yang akrab disapa Mami itu memesan dua unit kamar di apartemen di Bale Hinggil, yaitu Tower A – 1029 dan TOWER B – 329.

Apartemen tersebut dijadikan basecamp.

Setiap hari pukul 12.00, Yeyen datang ke tempat tersebut.

Setiap hari ada tukang rias yang ditugaskan mendandani wajah para korban.

Lalu para korbannya dibawa mucikari ke hotel yang sudah ditentukan. Tempatnya pindah-pindah.

Biasanya si mucikari membooking empat kamar.

Tiga kamar dibuat eksekusi atau melayani tamu, sedangkan satu kamar dibuat untuk kantor, yaitu untuk para joki mencari tamu melalui aplikasi MiChat.

"Rata-rata satu korban melayani 10-20 tamu per hari," ungkapnya.

Yeyen selama menjalankan bisnis lendir ini, tidak pernah memberikan uang hasil dari pelanggan kepada para korban, cewek ABG yang dipekerjakan sebagai PSK.

Dengan kata lain, ia kuasai sendiri. Alasannya, para korban telah berutang kepadanya.

Dalam tangkapan tersebut polisi menyita uang senilai Rp 7 juta.

Uang tersebut diduga kuat dari hasil prostitusi online yang dijalankan mucikari.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved