Kecelakaan Maut di Coban Trisula Malang

Sosok Wanita Sopir Fortuner yang Masuk Jurang di TNBTS Malang Jatim, Pengelola Ponpes Gondanglegi

Perempuan pengemudi Mobil Toyota Fortuner itu, Imriti Yasin Ali Rahbani (51) selain sebagai pengusaha penyedia jasa KBIH juga memiliki yayasan Ponpes

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/Purwanto
Relawan dan petugas kesehatan mengangkat jenazah untuk dibawa ke rumah duka saat laka maut di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang di rumah sakit Sumber Sentosa, Senin (13/5/2024). 

SURYAMALANG. COM, SURABAYA - Mobil Toyota Fortuner yang alami kecelakaan maut di Jurang Lajing kawasan hutan Coban Trisula,Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Malang diketahui dikemudikan oleh seorang wanita saat peristiwa terjadi Senin (13/5/2024) malam.

Perempuan pengemudi Mobil Toyota Fortuner itu, Imriti Yasin Ali Rahbani (51) meninggal dunia dalam perjalanan Rumah Sakit Sumber Sentosa, Tumpang.

Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut Fortuner Masuk Jurang di TNBTS Malang Jatim, Ada Warga Surabaya

Ia menjadi satu di antara empat orang korban tewas dalam kecelakaan tunggal mobil Toyota Fortuner di Jurang Lajing kawasan hutan Coban Trisula, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang itu.

Berdasarkan foto SIM yang beredar di medsos, korban tercatat berdomisili tinggal di Kelurahan Kedurus, Karang Pilang, Surabaya

Namun, pihak keluarga besar memutuskan agar seluruh korban tewas, dimakamkan di Gondanglegi, Kabupaten Malang

Sosok Imriti Yasin Ali Rahbani, pengemudi wanita Fortuner yang celaka itu diungkap oleh Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Kedurus Surabaya.

Ternyata, korban bersama suami dan anak-anaknya telah lama berpindah tempat tinggal di Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dan tidak lagi tinggal di alamat Kota Surabaya

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Kedurus, Slamet Widodo (75) saat ditemui TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) di rumahnya, pada Selasa (14/5/2024).

Menurut kakek 10 cucu itu, korban beserta suaminya tidak lagi tinggal di permukimannya sejak enam tahun lalu. 

Namun, rumah berlantai dua berdinding warna abu-abu, dan berpagar teralis besi warna putih itu, masih merupakan aset dengan kepemilikan sah atas nama korban dan suaminya. 

Sesekali, manakala ada keperluan di Kota Surabaya. Imriti menyempatkan diri singgah di rumah tersebut, dan menyapa para tetangga di sekitar rumah. 

"Iya beliau pernah tinggal di sini, sebentar. Terus beliau izin mudik di Malang. Dan sekarang tinggal di Malang. Sudah ada 5-6 tahun lalu tinggal di Malang terus. Jarang ke sini. Iya menetap di sana," kata Widodo saat ditemui TribunJatim.com, di kediamannya, Selasa (14/5/2024). 

Baca juga: BREAKING NEWS Evakuasi Korban Kecelakaan Maut di Jurang Coban Trisula Kawasan TNBTS Malang Dramatis

Widodo mengungkapkan, Imriti memiliki suami bernama Sarkowi yang merupakan pengusaha jasa travel Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), dan pernikahan mereka dikaruniai empat anak. 

Saat insiden kecelakaan tersebut terjadi. Suami Imriti; Sarkowi dan seorang anaknya yang nomor dua, sedang berada di Makkah. 

Selain sebagai pengusaha penyedia jasa KBIH. Widodo mengungkapkan, kedua pasangan suami istri itu, juga memiliki yayasan pendidikan yang mengelola SD, SMP, SMK dan pondok pesantren (Ponpes). 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved