Pilkada Malang Raya 2024

Kresna Dewanata Phrosakh Gunakan Gaya Pivot ke Gerindra, Siapkan Skoci untuk Petahana

calon bupati yang sudah mendekati Kresna Dewanata Phrosakh, putera Rendra Kresna, mantan Bupati Malang ini sepertinya harus punya cawabup cadangan

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Sekretaris DPC Gerindra, Zia'ul Haq (kiri); Kresna Dewanata Phrosakh (tengah); didampingi Ketua Fraksi Nasdem, Fasa (kanan). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Mendekati Pilbup Kabupaten Malang 2024 pada November mendatang, para calon bupati (Cabup) yang sudah mendekati Kresna Dewanata Phrosakh, putera Rendra Kresna, mantan Bupati Malang ini sepertinya harus punya cawabup cadangan.

Sebab, jika tidak, mereka akan mengejar harapannya sendiri. Sebab, anggota DPR RI dari Nasdem dua periode ini sepertinya sedang memainkan langkah Queen pada permainan catur. Bukan cuma bebas bergerak ke partai mana pun yang ia mau, namun juga sulit ditebak jika baru langkah ke kedua atau ketiga.

Padahal, yang sudah 'merayu' ke bapaknya itu tak ada Cabup yang kaleng-kaleng, melainkan semuanya dari partai besar dan sudah punya nama. Di antaranya, ada H Gunawan, Cabup PDI Perjuangan, Bu Nyai Lathifah Shohib, bibi dari Cak Imin, Ketum DPP PKB, yang mantan rival dari petahana H Muhammad Sanusi, Bupati Malang saat ini pada Pilkada 2019 lalu. Yang terbaru, ada Dwi HC, anggota DPRD Jatim dari PKS.

"Ya, Mas Dewa lagi menjalin komunikasi dengan siapapun (Cabup). Nanti saat pendaftaran dibuka di KPU, Mas Dewa sudah punya pasangan," kilah Amarta Fasa, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Malang, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Didampingi Arzeti Bilbina, Lathifah Shohib Daftar sebagai Bakal Calon Bupati di DPC PKB Malang

Hebatnya lagi, di saat banyak politisi minta restu ayahnya untuk menggandengnya jadi N2, Dewa terkesan seperti meniru pola permainannya bintang basket dunia (NBA), LeBron James, yang suka bergaya pivot. Yakni, gaya mengelabuhi lawan pemain dengan memutar-mutar badan, menggunakan tumpuan satu kaki ke arah mana saja yang dikehendaki.

Gaya pivot Dewa itu, di antaranya, tiba-tiba bertemu dengan Zia'ul Haq, Sekretaris DPC Partai Gerindra.

"Iya, kami bukan sekali ini saja bertemu. Namun, kali ini lebih serius karena Mas Dewa mengaku nggak akan maju (Pilkada) jika tak digandeng Mas Chusni Mubarok (Ketua DPC Gerindra), untuk jadi N2-nya," ungkap Zia, anggota dewan tiga periode ini

Bagaimana dengan Chusni, yang katanya tak punya nafsu untuk maju pada Pilkada karena ingin menikmati anggota DPRD Jatim, untuk yang pertama kalinya, menurut Zia, tidak demikian. Menurutnya, Chusni mungkin juga akan berpikir kesekian kali bila diajak berpasangan dengan putera politisi kawakan di Kabupaten Malang, Rendra Kresna, yang pernah punya jabatan politik seabrek. Di antaranya, anggota dewan dua periode, wakil Bupati Malang, Bupati Malang, Ketua DPD II Golkar, Ketua DPW Nasdem Jatim.

"Sepertinya, kok mau Mas Chusni kalau yang mengajak itu Mas Dewa," tutur pria yang punya background aktivis ini.

Sementara, Agus Sadullah, koordinator LSM Jampud (Jaringan Aliansi Pemuda untuk Demokrat), mengatakan, jika Chusni berpasangan dengan Dewa, itu bisa jadi duet yang sulit dilawan. Sebab, keduanya akan dibela oleh bosnya masing-masing. Apalagi, antara Prabowo dan Surya Paloh, saat ini lagi mesra, sehingga kian menguntungkannya.

"Ini akan duet yang cukup seru. Dan, saya yakin, siapapun Cabup yang jadi lawannya, apa nggak was was kalau berani mengalahkan jago dari partai penguasa (Gerindra)," ujar Sadullah.

Beda lagi dengan analisa Kusairi, koordinator LSM Pro Desa. Menurutnya, kalau Dewa lagi mesra dengan Gerindra, itu bukan untuk mengincar Chusni jadi Cabupnya. Itu tak mungkin karena Dewa sudah paham kalau Chusni tak akan maju.

Namun, Dewa cuma ingin agar Gerindra jadi satu barisan dengan partainya, Nasdem buat mengusung dirinya yang akan jadi Cawabup. Sebab, di tingkatan calon N2, Dewa lah yang jadi rising starnya saat ini karena semua cabup mengincarnya.

"Nggak mungkin seperti itu (Dewa mengincar Chusni). Ia mengincar Gerindra karena tahu itu partai plat merah. Jika bisa mengambil Gerindra, ia akan makin jadi incaran oleh cabup dari partai manapun.

Atau bisa jadi, dengan skenario seperti itu, ia bisa bergainning dengan petahana (Sanusi), jika tak direkom PDI Perjuangan. Malah, saya kok curiga, jangan-jangan, apa yang sedang dilakukan Mas Dewa itu buat menyiapkan skoci untuk petahana," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved