Berita Malang Hari Ini

Kisah Puskesmas dan Camat Tangani Stunting di Kota Malang Jatim, Pola Asuh Anak jadi Perhatian

Berdasarkan pengalamannya menangani stunting di wilayah kerja Puskesmas Cisadea, pola asuh sangat berpengaruh terhadap kondisi anak.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
PROKOMPIM KOTA MALANG
ILUSTRASI - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan penghargaan kepada perangkat pemerintah yang dinilai berjasa dalam upaya menurunkan angka stunting. 

SURYAMALANG.COM , MALANG - PENANGANAN STUNTING di kota Malang ditangani beramai-ramai oleh banyak pihak terkait, khususnya Puskesmas dan perangkat pemerintahan terdekat di masyarakat.

Kepala Puskesmas Cisadea, Widjatmiko mengungkapkan, kerjasama antar pihak telah berhasil menurunkan angka stunting.

Baca juga: Angka Stunting di Kota Malang Turun, Inovasi Seperti JekFood, Dashat dan Masting Terbukti Membantu 

Berdasarkan pengalamannya menangani stunting di wilayah kerja Puskesmas Cisadea, pola asuh sangat berpengaruh terhadap kondisi anak.

Ia menemukan sebuah keluarga yang orangtuanya sibuk kerja di luar. Anaknya banyak menghabiskan waktu dengan si nenek. Ia dirawat oleh neneknya. Asupan makanan diberikan oleh nenek.

Sayangnya, si nenek tidak memiliki cukup pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan protein cucunya. Akibatnya, si anak pun stunting.

Pihak Puskesmas mengetahui setelah adanya kolaborasi dengan kader di tingkat kelurahan.

Setelah mengetahui titik kasus, kader dari Puskesmas memberikan edukasi kepada keluarga tersebut. 

"Kami telusuri terus dan di lapangan kami temukan. Orangtuanya kerja, yang di rumah dengan neneknya. Neneknya ini kontak dengan balita. Jadi akhirnya kami berpikir, berarti mungkin asupan gizi dari balita ini yang kurang pas karena diasuh oleh neneknya," terang Widjatmiko.

Menurut Widjatmiko, kebanyakan keluarga yang ia temui memiliki kemampuan membeli makanan bergizi kepada anaknya.

Menurutnya, penanganan pola asuh sangat penting untuk menentukan anak terhindar dari stunting.

"Saat ini, kami mendampingi 58 anak balita. Persentasenya (anak stunting) di kisaran 4 persen sampai 5%," ujar Widjatmiko.

Pada akhir tahun lalu, persentase anak stunting di wilayah Puskesmas Cisadea berada di anga 6,1?ri target minimal 14 persen.

Angkanya naik turun karena mobilitas penduduk yang berubah-ubah.

"Ya kadang ada anak yang masuk, terus keluar dari wilayah Kota Malang. Itu kan memengaruhi juga," katanya.

Puskesmas Cisadea pun diganjar penghargaan Pencegahan Stunting Terbaik 2023 kategori Puskesmas.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved