Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa UMM Budidaya Telur Burung Puyuh Rendah Kolesterol dengan Tambahan Tepung Kunyit

mahasiswa prodi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi bisnis dalam bidang budidaya telur burung puyuh

UMM
Empat mahasiswa prodi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi bisnis dalam bidang budidaya telur burung puyuh rendah kolesterol. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Empat mahasiswa prodi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi bisnis dalam bidang budidaya telur burung puyuh rendah kolesterol.

Tim ini terdiri dari Delisa Rezi Meirawati, Agus Muhaimin, Nuranisa, dan Salsabilla Putri Priyandani. Mereka baru lolos dalam Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

Kelompok ini memberikan solusi mengurangi kadar kolesterol dalam telur burung puyuh dengan menggunakan tepung kunyit sebagai tambahan pada pakan. Terkait pemilihan telur burung puyuh karena memiliki keunggulan.

"Burung puyuh ini memiliki siklus produksi yang cepat dan efisien, sehingga memungkinkan produksi telur yang stabil dalam waktu singkat," jelas Delisa, ketua tim beberapa waktu lalu.

Selain itu, telur puyuh dikenal memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Namun memiliki kadar kolesterol tinggi. Sehingga tantangannya adalah mengurangi kadar kolesterol dalam telur untuk menjadikannya lebih sehat.

Baca juga: Dosen Universitas Muhammadiyah Malang Berbagi Tips Bergiat di Dunia Bisnis Properti

Inovasi mereka dalam usaha ini adalah dengan menggunakan tepung kunyit sebagai tambahan pada pakan burung puyuh.

Tepung kunyit dipilih karena kunyit kaya akan antioksidan dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Karena bisa menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Caranya, tepung kunyit ini berasal dari kunyit yang dihaluskan menjadi bubuk. Lalu  dicampurkan dengan perbandingan 50 kg pakan komersial dan 500 g kunyit bubuk.

"Untuk  memastikan hasilnya, kami membeli  burung puyuh yang berusia 3-4 minggu atau yang sudah siap bertelur," jelas dia.

Selanjutnya diberikan pakan yang dicampur dengan tepung kunyit pada hari ketujuh.

Menurut mahasiswa angkatan 2020 ini, untuk memastikan efektivitas inovasinya, empat mahasiswa ini melakukan pengujian di Laboratorium Biomedik UMM.

Mereka membandingkan antara telur hasil produksi mereka dengan telur puyuh yang dijual di pasaran. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa telur burung puyuh yang dihasilkan memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan dengan telur puyuh konvensional yang ada di pasaran.

"Kami yakin bahwa peternak dan masyarakat dapat mengadopsi praktik yang sama dengan memberikan tepung kunyit pada pakan burung puyuh sejak usia lima minggu," kata.

Menurut dia, penelitiannya masih skala lab dan perlu lebih dirinci dan didetailkan lagi.

"Namun hasil pengamatan kami menunjukkan kolesterol rendah di telur puyuh ini," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved