Kampus Malang Raya
Tim Mahasiswa UMM Pamerkan Karya 30-an Mesin untuk Bantu UMKM
Lebih dari 30 mesin yang bisa membantu pengembangan UMKM dibuat oleh mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
Mesin-mesin buatan mahasiswa seperti pengaduk adonan tepung, grinder kopi, hingga alat penyortir kematangan buah.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Lebih dari 30 mesin yang bisa membantu pengembangan UMKM dibuat oleh mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Mesin-mesin itu dipamerkan dalam gelaran Mechanical Engineering Expo (MEXPO) pada Kamis (4/7/2024).
Ketua Prodi Teknik Mesin Ir Iis Siti Aisyah ST MT PhD, para mahasiswa didorong untuk menciptaptakan alat penunjang bagi kebutuhan UMKM.
"Misalnya alat pemotong kentang, alat penyortir jeruk, dan lain sebagainya,” kata Iis dalam rilis humas UMM, Jumat (5/7/2024).
Mesin-mesin buatan mahasiswa seperti pengaduk adonan tepung, grinder kopi, hingga alat penyortir kematangan buah. "Ini sengaja kami pamerkan hasil karya mahasiswa teknik mesin agar pelaku UMKM tahu inovasi apa saja yang dibutuhkan. Sehingga kita juga bisa membantu masyarakat. Ilmu yang didapat mahasiswa tidak menguap begitu saja, tapi benar-benar bisa dimanfaatkan oleh orang lain,” katanya.
Diharapkan lewat Mexpo, mahasiswa dapat langsung berinteraksi dengan pelaku UMKM dan memahami kebutuhan mereka. Ini juga merupakan bentuk implementasi slogan UMM “Dari Muhammadiyah Untuk Bangsa”. Bukan hanya berkutat di kampus, tapi benar-benar terjun ke permasalahan warga. Salah satu mesin yang menarik adalah penyortir kematangan buah.
Mesin tersebut menggunakan sensor warna untuk mengetahui tingkat kematangan pada buah. Mekanismenya dimulai dengan buah yang melewati sensor warna di alat tersebut. Kemudian, secara otomatis akan dikelompokkan dengan klasifikasi buah mentah, kurang matang, dan matang. Ini mempermudah petani atau UMKM untuk memilah buah tanpa repot.
Pelaku UMKM yang datang Ifa Fardiyah menjelaskan ia sudah menggunakan alat buatan mahasiswa teknik UMM sejak dua tahun lalu, yakni alat pengupas dan pemotong kentang. Jika dikupas dan dipotong secara manual, ia dan pegawainya membutuhkan waktu lebih dari tiga jam. Namun, dengan bantuan alat mesin dari UMM, hanya membutuhkan satu jam saja.
“Selain itu juga capek kalau harus memprosesnya dengan manual. Jadi dua alat ini sangat bisa memperlancar proses produksi secara efisien. Saya yakin, alat-alat yang lain juga akan berguna unutk UMKM-UMKM lainnya. Tergantung apa yang dibutuhkan dan diinginkan,” pungkasnya.
Marissa Haque Ingin Sekelas dengan Anaknya di S3 UIN Malang Tahun Depan |
![]() |
---|
Pertama Kali, PBAK UIN Malang Diadakan di Dua Kampus, Ada 11 Maba Internasional |
![]() |
---|
1018 Ide dari Mahasiswa Baru Fakultas Teknologi Pertanian UB Malang |
![]() |
---|
Polisi Jangan Ambil Kewenangan Instansi Lain, Rekomendasi Para Akademisi UB Malang |
![]() |
---|
Kafe Pustaka di Kampus UM Tutup setelah 9 Tahun Eksis, Pernah Buatkan Kursi Khusus Jomblo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.