Pilkada Malang Raya 2024

Dwi Indratito Cahyono Siap Melawan Sanusi-Lathifah di Pilbup Kabupaten Malang 2024

Dwi Indrotito Cahyono mengklaim sudah direkom partainya, Golkar, serta mengaku siap berhadapan dengan petahana

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
www.kontrasindependent.com
Dwi Indratito Cahyono 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Munculnya wacana tak ada lawan jika petahana, Muhammad Sanusi, berpasangan dengan Lathifah Shohib, bikin tipis telinga Dwi Indratito Cahyono, Calon Bupati (Cabup) Partai Golkar

Lathifah Shohib merupakan bibi dari Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum ÐPP PKB.

Dwi Indrotito Cahyono mengklaim sudah direkom partainya, Golkar, serta mengaku siap berhadapan dengan petahana, yang untuk kedua kalinya akan kembali diusung PDI Perjuangan.

"Masa, politisi sebanyak ini, kok nggak ada yang berani."

"Kita ini politisi juga tapi bukan bermental seperti ayam sayur, yang lembek. Kami siap menantangnya," ujar pria yang biasa dipanggil Tito, lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB), Selasa (9/72024).

Bukti kesiapan, Dwi Indratito Cahyono mengaku bukan cuma sudah memasang 1.000 baner di mana-mana.

Namun, ia juga mengklaim kalau sudah didukung partai lainnya, selain partainya sendiri, Golkar.

Saat ini, Wakil Ketua Hukum dan HAM DPD II Golkar Kabupaten Malang ini mengaku sedang mengurus rekom ke DPP Nasdem dan Demokrat.

"Iya, ini kami lagi di Jakarta saat ini, untuk mengurus rekom ke partai lain. Kalau partai saya sendiri, Golkar sudah beres rekomnya," paparnya.

Jika maju di Pilbup Kabupaten Malang 2024 nanti, dia akan menggandeng Gus Thof atau Hadi Mustofa (Ketua DPC Demokrat) dan dr Puguh Wiji Pamungkas (owner RS Wajak Husada).

"Ini tinggal mematangkan. Kalau sama Gus Thof sudah chemestry, namun kalau sama dokter Puguh, tinggal membangun komitmen saja," ungkap Ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) DPC Malang Raya dan Ketua Generasi Anti Narkotika Nasional DPC Malang Raya ini.

Sementara, Irfan Yuli, Ketua DPC PKS Kabupaten Malang, menyambut baik atas pinangan Tito, yang berniat untuk menggandeng dokter Puguh.

"Kalau koalisi dengan Golkar, maka bisa mengusung sendiri, karena kursi Golkar delapan, sedang PKS dua."

"Saat ini PKS sedang melakukan survey atas tingkat elektabilitas Pak Puguh, yang kian disuka pemilih karena dianggap visioner," ungkap Irfan.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved