PPDB Malang 2024

Pendaftaran Jalur Zonasi PPDB SMPN Kota Malang Terakhir Hari Ini, Banyak Masalah Titik Koordinat

Para orangtua siswa yang tergusur dari jalur zonasi pun harus berjuang ekstra lagi untuk mencarikan sekolah SMP Swasta sesuai kriteria mereka.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Suasana di posko PPDB di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Rabu (10/7/2024). Keluhan terbanyak yang datang adalah titik koordinat dalam PPDB zonasi masuk SMPN.  

Dikatakan, sebagai orangtua, sebenarnya jika masuk sekolah swasta berat.

Tapi ia tidak ingin jika anaknya tidak sekolah.

"Sebagai orangtua akan mengusahakan," katanya.

Di posko itu ia mendapat informasi dari petugas tentang SMP swasta dan biaya SPP-nya. 

Ia ingin jika anaknya sekolah di SMP swasta, maka akan memilih yang dekat rumah saja agar tidak banyak biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.

"Kalau yang paling dekat rumah ya SMP Kartika IV-8. Mungkin akan saya daftarkan kesana," terangnya. Apalagi ia pernah jadi sekuriti di SMP tersebut.

Di posko PPDB ada sejumlah warga yang datang dengan keluhan terbanyak soal titik koordinat rumah.

Sedang Dodik Teguh Pribadi, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menekankan pada operator agar hati-hati.

Terkait teknis penerimaan di zonasi hampir sama dengan tahun sebelumnya.

Hanya saja bedanya, pada tahun ini, titik koordinat siswa sudah jauh-jauh hari didata. Sehingga calon peserta didik sekarang tinggal memasukkan pin tinggal pilih sekolah mana.

"Jadi di sistem saat mendaftar sudah ada datanya. Namun ada beberapa wali murid di posko kesalahan pada sekolah," sebutnya.

Jika masih ada yang bermasalah dengan titik koordinat lokasi biasanya ada dua kemungkinan penyebabnya.

Pertama, saat pendataan siswa, si Siswa tidak ada di sekolah. Sehingga operator sekolah itu hanya mengira-ngira titik koordinat.

Kalau titiknya tidak sesuai maka akan melenceng dari koordinat aslinya. Karena itu wali murid laporan ke posko dan diarahkan  titik yang sebenarnya. "Jadi mereka datang ke posko buat perbaikan titik," pungkasnya.

Kemungkinan kedua, KK siswa waktu didata tidak ada sehingga operator sekolah mengira-ngira.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved