Berita Malang Hari Ini
Siswa Baru SMK Telkom Malang Jalani MPLS Sambil Kenali Potensi Diri
Siswa baru SMK Telkom Malang angkatan 33 menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama, Selasa (16/7/2024)
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Siswa baru SMK Telkom Malang angkatan 33 menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama, Selasa (16/7/2024).
Kegiatan akan berlangsung selama pekan ini dan ditutup kegiatan inagurasi pada Jumat (19/7/2024).
Pembukaan MPLS dilakukan di lapangan sekolah oleh Kepala SMK Telkom, Rahmat Dwi Djatmiko. Sebagai selebrasi dibuka sebuah kotak yang keluar angka 33 sebagai tanda angkatan tahun ini.
Salah satu peserta MPLS adalah Mochamad Deksa Putra Pratama. Deksa adalah alumnus SMPN 1 Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.
Peraih video profil terbaik di kegiatan Duta Pendidikan Jatim 2024 sejak awal memang sudah ingin masuk SMK Telkom Malang meski harus jauh dari keluarganya. Ia kos di sekitar sekolah.
"Saya memang berminat belajar pada teknologi digital," jelas siswa kelas 10 RPL.
Apalagi SMK Telkom Malang adalah pelopor SMK bidang teknologi dan informatika.
Selain itu dengan adanya masa MPLS bisa membuatnya lebih mengenal SMK Telkom Malang, guru, karyawan dan teman-temannya. Sehingga bisa membuatnya lebih kerasan di sekolah.
"Karena relasi sosial sangat penting ke depannya," jawab dia.
Sedangkan Rahmat menyatakan total siswa baru sebanyak 501 orang. Salah satunya dari siswa Bangladesh. Namun siswa baru itu belum ikut MPLS karena masih mengurus keimigrasian.
"Terbanyak siswa kami dari Malang Raya," kata Kasek, Rahmat Dwi Djatmiko.
Yang ditekankan di MPLS ada tiga hal. Pertama, SMK, maka sekolah berharap siswa sejak dini mengenali BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha).
Setelah itu wali kelas akan masuk sedini mungkin pada siswa baru dan mulai membahas rencana karier.
Kedua, jika siswa sudah sadar ke depan bagaimana, mereka mulai berani menyampaikan potensi positif dan negatifnya.
"Jadi di MPLS tak hanya melibatkan OSIS dan panitia tapi melibatkan bapak dan ibu guru terutama wali kelas."
"Di mana di setiap akhir kegiatan selalu masuk untuk menggali potensi positif dan negatif. Artinya, track record ke belakang mereka kan belum kita ketahui detil."
"Memang sudah ada data mereka dari PPBD. Tapi mungkin ada yang kurang lengkap," tambahnya.
Dikatakannya, dengan adanya MPLS selama pekan ini, sekolah bisa memetakan potensi siswa.
Misalkan siswa prestasi non akademik, prestasi akademik, atau ditemukan permasalahan problem di keluarga sehingga memberi dampak pada penentuan BMW siswa tersebut.
"Kita punya format untuk digali," katanya.
Tujuan ketiga MPLS adalah mengenalkan lingkungan sekolah, guru, kakak kelas, teman dan kurikulum di sekolah. Kegiatan MPLS juga diisi narasumber dari eksternal seperti dari kepolisian, BNN dan perbankan.
Ini sebagai antisipasi terhadap teknologi hari ini dimana anak dengan mudah bertemu judi online, pinjaman online dan sebagainya. Dengan literasi keuangan yang diberikan maka siswa bisa mengantisipasinya.
Selain itu juga mengundang alumni terkait BMW untuk berbagi pengalaman. Dari 501 siswa kelas 10 itu, terbanyak di kelas RPL. Sedang program keahlian baru, Pengembangan Gim mendapat dua kelas. Ini merupakan pengembangan dari RPL.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.