Lansia Meninggal di Jonggol

Jawaban Ketus RT Anak Kakek-Nenek di Jonggol Datang Bahas Rumah, Orang tua Tewas Tak Pernah Dijenguk

Jawaban Ketus RT anak kakek-nenek di Jonggol datang bahas rumah, bertahun-tahun tak pernah jenguk sampai orang tua tewas.

|
Facebook/Dian Deedee Ronawati/TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa (kanan), rumah lansia (kiri). Jawaban Ketus RT anak kakek-nenek di Jonggol datang bahas rumah, bertahun-tahun tak pernah jenguk sampai orang tua tewas. 

SURYAMALANG.COM, - Pengurus RT geram saat anak kakek-nenek di Jonggol, Bogor datang bahas rumah usai bertahun-tahun tidak pernah menjenguk orang tuanya. 

Kondisi kakek-nenek bernama Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa itu cukup memprihatinkan karena tewas berhari-hari di rumah tanpa ada orang yang tahu. 

Selama ini Hans (83) dan Rita (72) penderita stroke bertahan hidup dari bantuan gereja dan tetangga yang berusaha sebiasa mungkin memperhatikan mereka. 

Hingga pada akhirnya setelah berhari-hari tidak terlihat, pasangan suami istri lansia itu ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa, (16/7/2024).

Warga bersama pengurus RT serta satpam terpaksa membuka paksa rumah Hans dan Rita setelah tidak ada respons dari dalam dan pintunya terkunci. 

Betapa malangnya nasib lansia itu sebab Hans dan Rita sudah terbujur kaku berdampingan di atas kasur diperkirakan meninggal 3 atau 4 hari yang lalu.

Hans dan Rita memiliki tiga orang anak laki-laki, namun selama ini tidak pernah tampak menjenguk orang tuanya.

Kini setelah orang tuanya meninggal, anak pertama dan anak kedua datang bertemu pengurus RT setempat pada malam hari atau setelah pemakaman selesai. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua anak Hans dan Rita membahas masalah rumah yang ternyata mereka ingin masuk ke dalam kediaman orang tuanya. 

Mendengar hal tersebut, pengurus RT bernama Jonathan Tobing langsung menjawab ketus permintaan kedua anak Hans dan Rita

"Saya yang ketemu itu anak pertama dan kedua tapi dia tidak menyampaikan apa-apa, hanya menyampaikan keinginannya ingin ke rumah tapi saya bilang buat apalagi ke rumah?" ujar Jonathan Tobing, Kamis (18/7/2024).

"Saya sudah sampaikan jujur kami pengurus kecewa terhadap kalian, kalo sekarang buat apalagi," imbuhnya melansir Tribunnewsbogor.com (grup suryamalang)

Baca juga: Penghasilan Fantastis TKW Ponorogo Rp 100 Juta Per Bulan Jadi Tukang Bersih di Amerika: Kenyataan!

Meski begitu, Jonathan Tobing kemudian meminta anak Hans dan Rita mendatangi Polsek Jonggol guna memberi keterangan kepada penyidik atas kejadian ini.

"Sekarang mending selesaikan urusan karena ini pesan dari polsek dari penyidik uruskan saja bereskan aja di kepolisian berikan keterangan," terang Jonathan. 

Jonathan tidak bisa menahan amarah sebab sebelumnya sudah mencoba menghubungi anak-anak lansia itu sehari sebelum Hans dan Rita ditemukan tewas.

"Malamnya kita kontak seluruh keluarganya yang ada di kita dan itu kita lakukan, anak kesatu dan kedua kita enggak punya kontaknya, anak ketiga kita kontak tidak ada jawaban, sampai akhirnya kita terhubung kepada adik opa," jelas Jonathan. 

Setelah jasad Hans dan Rita ditemukan terbujur kaku di atas kasur hingga dievakuasi ke RSUD Cileungsi, anak-anaknya pun belum juga muncul batang hidungnya.

Hingga akhirnya pada saat proses pemakaman sedang berlangsung, anak bungsu Hans dan Rita hadir di tengah suasana duka.

"Datang saat sedang proses pemakaman. Jadi peti jenazah itu udah turun ke liang tapi belum ditutup karena masih khutbah firman, proses itulah," terang Jonathan. 

Dari penjelasan Jonathan, diduga ketiga anak Hans dan Rita sudah tak pernah menjenguk orang tuanya sejak tahun 2017.

"Sejauh sepengetahuan saya memang betul anak dari almarhum tidak pernah, atau kalaupun memang pernah saya tidak tahu, atau mungkin menjenguknya hanya sebentar, tapi menurut pengakuan temen-temen yang lain itu tidak pernah," ujar Jonathan melansir Tribunnewsbogor.com.

Jonathan Tobing mengatakan, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa menempati rumah tersebut antara akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018, hanya berdua.

Sedangkan tiga anak Hans dan Rita tinggal di luar kota, ada yang di wilayah Jakarta, Bandung, dan Bekasi.

"Saya engga tau apakah ada warga lain yang bukan jajaran pengurus pernah melihat (berkunjung), tapi dari sesama kita, kita tidak pernah melihat ada kunjungan dari anak-anaknya," terang Jonathan. 

"Jujur saya pertama kali melihat anak-anak dari almarhum itu setelah kejadian, sebelumnya saya tidak pernah melihat sama sekali," tandas Jonathan.

Baca juga: Cara Fitri Mahasiswi Magang di Malang Gasak Rp 52 Juta Uang Nasabah, Nekat Lihat PIN Lalu Tukar ATM

Sementara dari penjelasan tetangga bernama Dian Deedee Ronawati, kakek Hans memiliki tiga anak laki-laki.

Menurut Dian ada permasalahan yang jadi penyebab sang anak tidak peduli pada orang tua namun tak bisa disampaikan olehnya. 

"Banyak cerita di seputaran mengapa ketiga anak oma dan opa tidak peduli. Saya tidak bisa ceritakan di sini," jelas Dian di postingan Facebook-nya. 

Selama ini tiga anak laki-laki tersebut tak pernah menjenguk Hans dan Rita.

Dian bercerita tetangga beberapa kali mencoba membujuk tiga anak tersebut untuk menjenguk Hans dan Rita.

"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tulis Dian. 

Menurut Dian ada banyak isu soal alasan anak-anak itu tak pernah menjenguk Hans dan Rita.

"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau" lanjut Dian.

"Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," imbuh Dian. 

Bahkan proses dan segala urusan pemakaman Hans dan Rita juga ditanggung warga.

"Seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang. Hanya itu yang bisa kami buat" papar Dian. 

"Pemakaman Sabtu, 13 Juli 2024 kemaren dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan. Puji Tuhan, Beliau berkenan memimpin" terangnya. 

"Saya pribadi dan seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3) bersama warga Jemaat sangat sedih dengan kejadian ini," tutup Dian. 

 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved