Berita Viral

Tangis Wanita Curhat Berhubungan dengan Anggota Dewan Sampai Hamil, Ngemis Jadi Istri Kedua

Viral tangis wanita curhat berhubungan dengan anggota dewan sampai hamil menjadi sorotan di media sosial. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Instagram
Tangis Wanita Curhat Berhubungan dengan Anggota Dewan Sampai Hamil, Ngemis Jadi Istri Kedua 

Y bahkan merasa kehamilan NH, dapat membuat usaha dan rencana besarnya akan gagal.

"Alasannya justru tidak bisa diterima, antara usaha dan kehamilan saya, itu tidak ada korelasinya," tukasnya.

Kehamilan pertama NH berakhir tragis, bayi yang dikandung NH dipaksa Y untuk digugurkan.

NH dengan keras tak mau darah daging keduanya digugurkan. Ia bahkan menolak permintaan Y secara keras.

Namun entah apa yang ada dipikiran Y, kandungan tersebut tetap dipaksa untuk digugurkan.

Caranya, NH dipaksa untuk mengonsumsi sejumlah makanan dan obat-obatan yang berpotensi menggugurkan darah dagingnya sendiri.

NH tak kuasa menerima kenyataan tersebut, bayi yang ia damba-dambakan menjadi anak sulungnya itu, tak dapat lahir ke dunia.

Setelah kejadian itu, NH trauma dan syok atas peristiwa yang sebelumnya tak sempat ia bayangkan.

"Saya bahkan sudah kepikiran dan melakukan percobaan bunuh diri," ungkapnya.

NH juga berkeinginan untuk menjauhi Y karena dinilai tak dapat menempati janjinya.

Usahanya menjauhi Y ia lakukan dengan membuka hati kepada pria lain.

Sebaliknya, Y setelah kehamilan pertama NH, justru ingin keduanya kembali berdamai dan menjalin hubungan seperti sebelumnya.

Rayuan pun kembali ia utarakan kepada NH, hingga akhirnya hubungan keduanya kembali rukun.

Untuk membuat NH agar tak menghindarinya, Y akhirnya mengajak NH untuk ikut program hamil.

Kali ini ia berjanji akan menempati apa yang sebelumnya ia janjikan, termasuk mengungkapkan pernikahan keduanya kepada istri maupun mertuanya, orang tua NH.

Meski sempat mengalami kesulitan saat hamil kedua, NH akhirnya hamil.

Singkat cerita, saat hamil keduanya ini, NH berharap agar Y betul-betul menempati janji-janjinya.

Namun ketakutan NH diawal kembali terulang, NH mengaku banyak mendapat batu sandungan.

Padahal NH hanya ingin memperjuangkan apa yang menjadi hak anaknya.

Kondisi memuncak saat status keduanya terungkap dan sampai ke telinga ayah NH maupun istri Y.

Ayah NH meminta agar Y dapat bertanggungjawab atas apa yang telah ia perbuat kepada anaknya, NH.

Di sisi lain, istri Y justru tak mengizinkan hubungan keduanya.

Sempat terjadi perjanjian hitam diatas putih, namun hal tersebut tak menemui kesepakatan yang jelas antara status Y dan NH.

Poin dari isi perjanjian itu di antaranya, menafkahi sayang bayi, meskipun keduanya hanya menikah kemudian cerai.

"Hingga akhirnya ini mencuat ke publik, sebenarnya saya hanya ingin anak saya bisa mendapat nafkah dari ayahnya," harap NH.

Alasan NH menyenti nama Rahmat Gobel karena dia ingin meminta RG, agar dapat membantu perjuangan NH mendapat keadilan.

"Saya sebagai calon ibu, tau bilamana bapak bisa mendengar keluhan rakyat-rakyat bapak, olehnya saya minta bantuannya pak," pungkasnya.

Hingga usia kehamilan NH sudah memasuki enam bulan, NH masih berusaha secara mandiri untuk memenuhi nutrisi sang buah hati.

Pasalnya saat ini NH tak memiliki pekerjaan sama sekali.

"Kenapa sampai saya singgung pak RG, karena saat kehamilan pertama saya, pak RG sering disententil oleh baliau. Y merasa punya kedekatan dengan RG, saya bicara bukan tanpa dasar, saya ada bukti-buktinya," tegas NH mengakhiri.

TribunGorontalo.com saat ini masih melakukan konfirmasi kepada Y terkait pernyatan NH tersebut.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved