Berita Malang Hari Ini
Duduk Perkara Pembunuhan di Pakis Malang, Polres Malang Buka Suara: Soal Utang Piutang
Beginilah duduk perkata pembunuhan di Pakis Malang yang ternyata didasari permasalahan utang piutang.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Beginilah duduk perkata pembunuhan di Pakis Malang yang ternyata didasari permasalahan utang piutang.
Diketahui adalah EVi sosok pembunuh sadis di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang sempat salat bersama sebelum menghabisi korban.
Evi Wijayanti membunuh Sunik secara sadis dengan 31 luka tusukan di tubuh korban gara-gara dendam tidak dipinjami uang.
Tragedi pembunuhan terjadi di rumah Sunik, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (16/7/2024) lalu.
Sunik adalah wanita 58 tahun teman Evi Wijayanti wanita 51 tahun dimana mereka saling mengenal melalui aplikasi TikTok enam bulan lalu.
Dari penjelasan Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih terungkap jika Evi Wijayanti adalah warga Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
"Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, barang bukti, serta petunjuk CCTV kami dapati kesimpulan dan kesesuaian yang melakukan perbuatan adalah temannya sendiri yang terakhir bersama Sunik," kata Imam, Senin (22/7/2024).
Imam melanjutkan, Evi diamankan di Terminal Bratang Surabaya saat ngamen, Sabtu (20/7/2024).
Selanjutnya, dilakukan penggeledahan di rumah Evi dan ditemukan barang bukti berupa pakaian yang dikenakan Evi pada saat kejadian.
Baca juga: Viral Pria Pura-pura Kesurupan Binatang Saat Ditilang Polisi, Langsung Sadar Saat Motornya Diamankan
Kemudian barang-barang milik korban berupa handphone, sepeda motor Honda Vario yang dibawa kabur Evi.
Lalu ada barang bukti palu yang digunakan tersangka untuk membunuh korban.
Tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Polres Malang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Secara terpisah, Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka nekat membunuh Sunik karena merasa sakit hati tidak diberi pinjaman uang senilai Rp 1 juta oleh korban.
"Tersangka punya utang konvensional untuk membeli HP. Kemudian ia dikejar-kejar debt collector sehingga ia berniat meminjam uang ke Sunik," imbuh Gandha.
Baca juga: Ustaz Hanan Attaki Kecolongan Tak Tahu Pria Pakai Cadar ke Kajiannya, Wanda Hara Nangis Minta Maaf

Gandha melanjutkan, tersangka ke rumah korban untuk kedua kalinya.
Pelaku telah mempersiapkan diri dengan membawa palu dari rumah naik bus menuju Terminal Arjosasi.
Setibanya di terminal, tersangka kemudian memesan ojek online untuk menuju ke rumah Sunik.
Selanjutnya, Evi pun bertemu dengan Sunik bahkan sempat makan rujak yang diberikan oleh Sunik.
Lalu Evi pun masih sempat salat bersama dengan korban.
"Setelah makan, mereka ini sempat salat dzuhur bersama," imbuh Gandha.
Usai salat, korban saat itu berbaring di kasur yang menjadi lokasi ditemukannya korban meninggal.
Posisinya, Sunik berbaring menghadap ke kiri dan saat tidur itu lah, Evi melancarkan aksinya.
Evi mengambil palu yang telah dibawanya lalu diarahkan ke kepala korban.
Palu itu diarahkan ke bagian kepala hingga tengkuk korban dan akhirnya korban meninggal dunia dengan 31 luka.
"Kategorinya lumayan sadis. Lukanya ini di seputaran kepala dan tengkuk bagian belakang. Ada di tangan juga karena menangkis palu," beber Gandha.

Setelah membunuh Sunik, tersangka kemudian pergi meninggalkan Tempat Kerjadian Perkara (TKP) dengan membawa sepeda motor dan handphone korban.
Hingga pembunuhan ini diketahui oleh suami Sunik saat pulang kerja.
Atas kejadian ini, tersangka disangkakan pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman mati, atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara
Sementara itu Kasianto (55) tetangga korban mengatakan sempat mendengar jeritan dari rumah korban.
Sekira pukul 16.30 WIB, Kasianto menjelaskan, ia berada di rumah karena saat itu sedang libur dari kerjanya.
"Kejadiannya bagiamana saya tidak tahu. Tapi pas sore saya di rumah mendengar suara jeritan Pak Juanto (suami korban). Terus saya keluar," kata Kasianto ditemui SURYAMALANG.COM di rumahnya.
Menurut Kasianto, Juanto baru saja pulang dari tempat kerja kemudian menjerit keluar rumah untuk minta tolong.
Mendengar jeritan Juanto, Kasianto langsung keluar dan menuju ke dalam rumah.
Sontak Kasianto kaget ketika melihat tubuh Sunik sudah tak bernyawa dengan luka di kepala.
Mengetahui, kejadian ini, Kasianto kemudian berlari mencari pertolongan medis.
"Saya panik liat korban terus saya panggil dokter," sambung Kasianto.
"Sebelumnya bilang tetangga kalau ada orang mau nginap di rumahnya. Mungkin itu yang ditunggu-tunggu," tutur Kasianto.
Bahkan ada tetangga yang melihat, sebelum kejadian korban sempat keluar untuk membeli makanan rujak.
Untuk kejadian selanjutnya, Kasianto tidak mengetahui sebab di sekitar rumah yang padat penduduk itu kondisinya sepi ketika siang hari.
"Di sini memang sepi kalau siang kebanyakan kerja. Dikenal gang buntu juga," beber Kasianto.
Kendati demikian, Kasianto mengenal Sunik sebagai sosok yang sering ikut kegiatan keagamaan di rumah baik itu salawatan, maupun tahilalan.
"Saya kira nggak ada masalah, orangnya baik juga di lingkungan," tukas Kasianto.
pembunuhan sadis di Pakis Malang
pembunuh sadis di Kecamatan Pakis
pembunuhan
Evi Wijayanti
Pakis
Malang
suryamalang
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.