Berita Viral
Kisah Alda Anak Yatim Piatu Harus Cuci Darah Seumur Hidup, Tak Menyangka Sakit Ginjal di Usia Muda
Kisah Alda anak yatim piatu harus cuci darah seumur hidup menjadi viral di media sosial.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Kisah Alda anak yatim piatu harus cuci darah seumur hidup menjadi viral di media sosial.
Tangis Alda pecah menceritakan nasib dan mengungkap rasa rindunya kepada orangtua.
Diketahui, remaja berusia 17 tahun itu rutin cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Remaja asal Kemayoran itu mengungkap kisahnya kala didatangi oleh seorang Tiktokers.
Melansir dari TribunJakarta, Alda merupakan seorang remaja pejuang gagal ginjal yang sedang menjalani terapi cuci darah di rumah sakit tersebut.
Tanpa didampingi oleh orangtua ataupun keluarga, Alda berjuang menjalani terapi cuci darahnya seorang diri.
Alda merupakan remaja yatim piatu yang sudah divonis gagal ginjal sejak tahun 2019.
Sehari-harinya, ia hanya tinggal bersama dengan kakak dan juga adiknya.
Kisah ini dibagikan oleh seorang Tiktokers lewat akun Tiktoknya banghady_sp.
Awal mulanya, Tiktokers itu mendatangi RSCM untuk bertemu dengan anak-anak hebat yang sedang berjuang sembuh dari penyakit yang dialami.
Alda, salah satunya.
Dalam video yang dibagikan pada 5 Maret 2024 itu, terlihat tatapan sendu dari wajah Alda kala pertama kali disapa oleh sang Tiktokers.

Baca juga: Penyebab Toro Tukang Bengkel Harus Cuci Darah Rutin 2 Kali Dalam Seminggu: Sayangi Ginjal Kalian
Alda bercerita, dirinya sedang menjalani terapi cuci darah karena penyakit gagal ginjal. Ia harus cuci darah di rumah sakit sebanyak dua kali dalam seminggu.
"Jadi jadwal cuci darah Selasa sama Jumat. Tadi diantar sama kakak, terus ditinggal pulang, nanti pulangnya (sendiri) naik Grab," kata Alda.
Setiap jadwal cuci darah, Alda harus bolak-balik rumah sakit seorang diri tanpa didampingi oleh keluarganya.
Kata Alda, biasanya sang kakak hanya mengantar dirinya menuju rumah sakit.
Setelah itu, sang kakak kembali pulang dan ia harus menjalani terapinya sendirian.
Dalam tayangan video lainnya, Alda bercerita bahwa ibunya sudah meninggal karena penyakit komplikasi.
Semasa hidup, ibunya juga pernah menderita sakit ginjal hingga kondisinya semakin parah.
"Mama sempet cuci darah. Kalau ayah (meninggal) gak tau, tiba-tiba (meninggal) aku lagi pulkam (pulang kampung)," kata Alda.
Alda sama sekali tak menyangka bisa mengalami gagal ginjal di usia yang masih sangat muda.
Awalnya, Alda divonis gagal ginjal ketika dirinya menjalani pemeriksaan di rumah sakit terkait masalah pada kakinya.
Selama empat tahun terakhir, Alda harus bolak-balik rumah sakit seorang diri agar bisa tetap sehat.
"Jadi awalnya itu mau periksa kaki, karena letter S kakinya. Pertama mau kontrol aja. Setelah itu katanya ada penyakit dalam, gagal ginjal dan langsung divonis," ungkap dia.
Di saat anak-anak seusianya sibuk menghabiskan masa remaja untuk bermain dan bersekolah, Alda kini hanya punya mimpi untuk bisa kembali sehat.
Sambil berderai air mata, Alda mengatakan hanya ingin kembali bersama-sama dengan kedua orangtuanya.
Ia pun tak memungkiri pernah merasa lelah dan ingin menyerah dengan keadaan.
"Pengen bareng sama mama papa lagi. Sering (doa), ya Allah, Bapak, Mamah, semoga sehat selalu Aldanya. Doain terus pokoknya, gitu. Sedih banget kalau diceritain," kata Alda.
Ia berdoa, agar keajaiban bisa berpihak pada dirinya.

Baca juga: Aksi keji KKB papua Bunuh Pilot Asal Selandia Baru, Padahal Baru Mendarat di Mimika
Alda pun berpesan kepada anak-anak lain yang juga berjuang melawan penyakit gagal ginjal agar bisa tetap kuat dan tidak menyerah.
"Semangat terus temen-temen, apapun yang terjadi jangan sampai menyerah," kata Alda.
Sementara itu, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) saat ini melayani sekitar 60 pasien anak-anak secara rutin.
30 di antara anak-anak tersebut melakukan hemodialisa.
"Total ada sekitar 60 pasien anak-anak. Itu jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi mungkin tidak dijumpai di rumah sakit-rumah sakit lain," ungkap Dokter Spesialis Anak RSCM, dr. Eka Laksmi Hidayati Sp.A (K) di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Banyaknya jumlah pasien disebabkan karena RSCM menjadi rumah sakit (RS) rujukan pasien ginjal dari seluruh Indonesia.
Oleh sebab itu, RSCM juga kerap mendapatkan rujukan dari luar pulau Jawa.
"Karena kami RSCM memang rumah sakit rujukan. Kami mendapat rujukan dari luar Jakarta dan bahkan dari luar pulau Jawa yang datang ke sini," ujar Eka.
Menanggapi hal tersebut, dr. Eka menyebut umumnya penyakit ginjal berat pada anak jarang terjadi.
Meski begitu, ia berharap ada pemerataan dokter spesialis ginjal anak dan fasilitas kesehatan ke RS provinsi di seluruh Indonesia.
"Jika orang melihat ya pasti wah kok banyak sekali ya karena kan orang-orang berpikir bahwa penyakit ginjal itu hanya pada orang dewasa berarti jawabannya tidak begitu anak-anak juga bisa terkena penyakit ginjal. Jadi nanti diharapkan minimal setiap provinsi bisa menyediakan layanan tersebut," paparnya, melansir dari Tribunnews.
Diberitakan sebelumnya, cuitan tentang anak-anak cuci darah di RSCM yang diunggah oleh akun X (Twitter) @unmagnetism ramai diperbincangkan.
"Ini valid?," demikian kicauan pemilik akun @unmagnetism, Ahad atau Minggu (21/7/2024).
Kicauan tersebut mempertanyakan foto yang bertuliskan:
"Asli syok di RSCM banyak bocil-bocil, kirain berobat apaan ternyata pada cuci darah."
Berdasarkan komentar yang muncul, kabarnya mereka cuci darah karena menderita penyakit gagal ginjal kronis.
Penyakit ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Gaya hidup yang tidak sehat tersebut berupa jajan sembarangan, konsumsi minuman kemasan dan minuman dengan kadar gula tinggi.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, gagal ginjal kronis adalah kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih.
Jika kondisi perubahan fungsi ginjal terjadi secara mendadak dan belum mencapai tiga bulan, maka disebut gangguan ginjal akut.
Penyebab terbanyak gagal ginjal kronik di Indonesia adalah penyakit diabetes mellitus/kencing manis dan hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Semakin tidak terkendalinya gula darah atau tekanan darah maka akan semakin mempercepat progresivitas kedua penyakit tersebut dan terjadilah komplikasi salah satunya adalah gagal ginjal.
Alda anak yatim piatu harus cuci darah
Alda
cuci darah
gagal ginjal
ginjal
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
viral
suryamalang
SOSOK Respati Ardi Wali Kota Solo yang Tak Larang Bendera One Piece, Dulu Blusukan Bareng Gibran |
![]() |
---|
Lagi-lagi Amnesti, Prabowo Bebaskan Gus Nur Atas Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
![]() |
---|
Kenang Momen Gibran dan Anies Baswedan Pakai One Piece, KIni Pemerintah Larang Bendera One Piece |
![]() |
---|
VIRAL Bendera One Piece: Warga Tuban Didatangi Aparat, Konveksi Banjir Order di Karanganyar |
![]() |
---|
Viral Video TKW atau PMI Wanita Asal Bondowoso di Malaysia Menangis, Minta Tolong Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.