PKKMB Universitas Brawijaya Dikonsep Hibrid, Demi Hindari Kemacetan di Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) Malang dilakukan Senin (12/8/2024). Sekitar 15.000 mahasiswa baru jenjang diploma dan S1 akan bergabung di acara itu.

Dr Sujarwo SP MP, Direktur Kemahasiswaan UB Malang kepada SURYAMALANG.COM menjelaskan, bahwa tahun ini hal baru di PKKMB UB adalah dilaksanakan secara hibrid.

"Namun saat pembukaan, dilakukan secara luring. 15.000 mahasiswa baru hadir," kata Sujarwo kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (10/8/2024).

Hal ini untuk kemeriahan bersama acara penyambutan buat Maba dan bisa melihat atmosfer di UB Malang.

Setelah kegiatan, 10.000 Maba kembali ke tempat masing-masing. Dan sebanyak 5.500 maba akan melanjutkan materi di GOR Pertamina, Samanta Krida dan Auditorium UB sampai pukul 16.00 WIB.

"Pusat kegiatan di Samanta Krida dan disiarkan di dua gedung lainnya," jawabnya.

Alasan melaksanakan secara hibrid karena bekal pengalaman lalu, PKKMB UB tidak membuat kemacetan di Kota Malang.

"Tahun lalu kan luring full sehingga memberi keresahan pada masyarakat Malang. Jadi harapan kita tahun ini bisa menata kembali lebih baik," kata Sujarwo.

Pada hari kedua dan ketiga PKKMB tingkat universitas, Maba akan digilir 5000 an mengikuti kegiatan offline dan sisanya daring dari kediaman masing-masing.

Setelah pada 12-14 Agustus menjalani PKKMB universitas, dilanjutkan di level fakultas pada 15-18 Agustus. Maba juga sudah mengambil jas almamater sebelum kegiatan PKMMB. UB merasakan ada vibes kegembiraan dari maba karena sudah mendapatkan jas almet lebih dulu.

Berbagai pembicara eksternal dihadirkan di acara tingkat universitas. Seperti Prof Oktavian dari BRIN, lalu Direktur Manajemen Talenta BRIN, mantan Wagub Jatim Dr Emil Dardak terkait profil pelajar Pancasila dan revolusi mental.

Juga ada dr Gamal sebagai tokoh inspiratif dalam kaitannya dengan  green innovation. Juga Irjen Pol Sentot, Kadensus Polri. Yang masih tahap konfirmasi adalah Sekjen Kemdikbudristek dan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat.

Nanti bakal ditampilkan bendera Palestina dan Indonesia nanti di PKKMB UB, ini sebagai upaya untuk mencoba membangun awarness pada isu-isu global. Yaitu dukungan perdamaian di Palestina sehingga membuat pernyataan Brawijaya stand for peace and humanity.

"Ini dukungan moral bahwa ini kasus kemanusiaan. Aspek pada perdamaian dan kemanusiaan dengan menghadirkan bendera kecil Palestina," jawabnya.

Sedangkan Muhammad Zaki Ibrahim, Ketua Pelaksana Raja Brawijaya menambahkan untuk penugasan buat mahasiswa tidak ada yang khusus. Namun bagaimana mahasiswa secara kritis menanggapi permasalahan.

Terkait kepulangan mahasiswa, ia menyatakan sudah koordinasi dengan polisi. Sedang untuk masyarakat, diharapkan untuk menghindari kawasan kampus di pagi dan sore hari. Kampus UB merupakan PTN yang memiliki maba terbanyak setiap tahunnya di Kota Malang.