Ratusan Koperasi di Kabupaten Malang Kurang Aktif, Dinas Koperasi dan UKM Lakukan Pendampingan

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dari 1378 koperasi di Kabupaten Malang, tercatat 300 an koperasi yang kurang aktif.

Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro akan melakukan pendampingan ke 300 koperasi tersebut.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tito Febrianto Hadi Prasetya, 300 koperasi yang tidak aktif itu terdeteksi ketika merika tidak menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Bahkan, dari ratusan itu, ada koperasi yang sudah tidak aktif sejak pandemi Covid-19.

Padahal, dikatakan Tito, RAT ini sangat penting dan menjadi kewajiban setiap koperasi untuk mempertanggungjawabkan pengurus dan pengawas kepada anggotanya.

"Banyak (koperasi) yang tidak melakukan RAT. Ada juga yang semenjak covid tidak melakukan itu, akhirnya kita ajak untuk RAT," kata Tito ketika dikonfirmasi.

Untuk mengetahui berapa koperasi dan UMKM yang kurang aktif, Kementerian Koperasi dan UKM meminta pemerintah daerah untuk melalukan pendataan melalui program Pendataan Lengkap Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLK-UMKM).

Program ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali.

Di tahun pertama pada 2022 dengan target 106 ribu koperasi dan UMKM dan tercapai sebanyak 99 ribu atau 94 persen.

Lalu, tahun kedua pada 2024 dengan target 104 ribu koperasi dan UMKM yang terdata.

"Harapannya tahun kedua ini bisa terealisasi semua," tandasnya.

Dengan dilakukannya pendataan yang akurat ini, diperlukan negara untuk mengambil suatu kebijakan berkaitan dengan koperasi dan UMKM.

"Karena dengan data yang baik diharapkan pemerintah memberikan suatu kebijakan yang tepat," tukasnya