Kasus Vina Cirebon

Susno Duadji Mau Menangis Lihat Kelakuan Kapolres AKBP R, Intimidasi dan Kirim Orang Untuk Menguntit

Eks Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim) Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mengaku mau menangis melihat kelakuan Kapolres AKBP R.

Editor: iksan fauzi
KOLASE KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES/Istimewa
Kapolres AKBP R kirim orang untuk menguntit eks Kabareksrim Susno Duadji efek mengungkap kasus Vina Cirebon. Foto kanan: Vina Cirebon. 

SURYAMALANG.COM - Eks Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim) Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mengaku mau menangis melihat kelakuan Kapolres AKBP R.

Hal itu lantaran Susno Duadji merasa sedih melihat kelakuan AKBP R dan polisi-polisi muda yang mengintimidasi dan mengirimkan anak buahnya untuk menguntitnya dan melakukan intimidasi.

“Sedih saya, mau nangis saya, kenapa? Karena junior itu, dia lah yang akan menjadi pimpinan Polri di masa mendatang, tapi dia begitu. Sedih. Wah, sekian puluh tahun ke depan polisi belum berubah ya," ungkap Susno, Jumat (16/8/2024).

Menurut Susno, intimidasi dan penguntitan itu lantaran dirinya menjadi saksi ahli dalam sidang peninjauan kembali (PK) mantan terpidana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal.

"Untuk level bawah itu yang saya sedih, kok enggak berubah ya. Kenapa enggak berubah? Masa saya dikuntit atas perintah AKBP R," kata Susno.

Ia mengungkapkan tak semua anggota Polri bisa menjadi saksi ahli dalam sebuah persidangan.

Ia mengaku hadir sebagai saksi ahli dalam sidang PK Saka Tatal sebagai bentuk mengangkat derajat Polri.

Namun, ia merasakan aksinya itu justru dibalas dengan penguntitan atas perintah AKBP R.

Sementara bentuk intimidasi yang telah terjadi berupa anggota polisi yang mengantarkan Susno mencari makan siang saat sidang Saka Tatal diperiksa oleh Propam.

"(Anggota polisi) Habis ngantar saya diperiksa oleh Propam. Setelah diperiksa, dia lapor ke saya. Saya bilang atas perintah siapa? Atas perintah AKBP R," beber Susno.

Susno menilai seharusnya polisi-polisi muda memiliki pemikiran tidak kolot, tidak mewarisi cara-cara berpikir "gaya lama".

Itu lantaran mereka adalah wajah Polri ke depan, yang akan selanjutnya memimpin Polri di masa mendatang.

"Kalau polisi yang muda-muda itu harusnya berpikir seorang reformis, penegak hukum, mencari keadilan dan kebenaran di sidang PK itu. Bukan mencari pembenaran, tapi mencari kebenaran untuk mendapatkan keadilan."

"Sedih saya, mau nangis saya, kenapa? Karena junior itu, dia lah yang akan menjadi pimpinan Polri di masa mendatang, tapi dia begitu. Sedih. Wah, sekian puluh tahun ke depan polisi belum berubah ya," ungkap Susno.

Selain itu, Susno juga menyebut AKBP R semestinya ikut membantu para terpidana Kasus Vina untuk mencari keadilan bukan malah mencari pembenaran.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved