Ratapan Batin Safarudin, Putrinya Dibunuh dan Dinodai Tapi 3 Pelaku Tak Ditahan: Hati Saya Nangis

Ratapan batin Safarudin, putrinya dibunuh dan dinodai tapi 3 pelaku tak ditahan: mata saya nangis hati saya nangis! mohon keadilan.

|
Instagram @medsoszone/Tribunsumsel.com|Rachmad Kurniawan
Safarudin (kanan-kiri) seorang ayah yang putrinya (tengah) dibunuh dan dinodai tapi 3 pelaku tak ditahan: mata saya nangis hati saya nangis! mohon keadilan. 

SURYAMALANG.COM, - Ratapan pilu Safarudin putrinya dibunuh dan dinodai tapi 3 pelaku tidak ditahan membuatnya tak kuasa menahan kesedihan. 

Tidak hanya mata yang menangis, Safarudin mengaku hatinya ikut menangis melihat keadilan tidak memuaskan batinnya sebagai pihak korban.

Safarudin pun memohon agar hukum bisa memberikan balasan yang setimpal kepada para pelaku sehingga pihak korban juga merasa adil.

Anak perempuan Safarudin berinisial AA (14) yang masih duduk di bangku SMP ditemukan tewas di TPU Talang Kerikil (kuburan china) Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024).

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata AA dibunuh dan diperkosa oleh sekelompok remaja (anak di bawah umur) berjumlah 4 orang yakni MZ (13), MS (12), AS (12) dan IS (16).  

Tiga dari empat pembunuh AA di atas tidak ditahan polisi yakni MZ (13), MS (12), AS (12) sedangkan IS (16) yang diduga menjadi pelaku utama telah resmi ditahan.

Mengetahui situasi tersebut, Safarudin yang baru mendengar kabar mengaku sangat terpukul dan hatinya hancur.

Tiga dari empat pembunuh serta pemerkosa anaknya berpotensi tidak ditahan dan hanya akan dibawa ke balai atau panti rehabilitasi.

"Barulah lega pelakunya dapat. Ini saya sudah tenang, sudah enak, nah ini jadi kacau lagi sekarang pikiran, " ungkap Safarudin, Jumat (6/9/2024) melansir TribunSumsel.com (grup suryamalang).

Semenjak tahu putrinya ditemukan tak bernyawa di area pemakaman cina, Talang Kerikil, hidup Safarudin tidak pernah merasa tenang.

Bahkan Safarudin mengaku kesulitan tidur. 

"Pas kejadian di hari itu, aku gelisah terus. Terbayang wajah anak, tak bisa lupa" lanjutnya. 

"Mata saya nangis hati saya nangis. Itu anak emas saya perempuan satu-satunya yang ikut saya. Kakaknya ada di dusun, cuma si Ayu yang ikut saya," ratap Safarudin.

Baca juga: Usaha Baim Cilik Jual Nasi Babat di Malang, Cari Uang Sendiri Usai Ditinggal Ayah Honor Syuting Raib

Safarudin sama sekali tidak bisa terima ketika tahu kabar tiga pelaku tidak dipenjara.

Kendati tiga pelaku tergolong usia anak-anak, namun Safarudin menyebut perbuatan mereka para pelaku sangat tidak manusiawi.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved