Berita Malang Hari Ini

Ada Ribuan Anak di Kota Malang Tidak Sekolah, Pemkot Gencarkan Program AKAS

Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) dan Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor dilakukan di Hotel Savana

Humas Pemkot Malang
Bus sebagai simbol penuntasan anak tidak sekolah di Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kemdikbudristek memberikan data bahwa ada 5655 anak di Kota Malang tidak sekolah.

Akhirnya ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke para stakeholder termasuk lima camat, operator sekolah dan menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Di Kota Malang ada 19 PKM. Sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) dan Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor dilakukan di Hotel Savana, Rabu (2/10/2024).

Untuk melaksanakan program Ajak Kembali Anak ke Sekolah (AKAS) dan telah dibentuk satgasnya.

Menurut Suwarjana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudaayaan Kota Malang menjelaskan, pihaknga juga kaget dengan sata itu.

"Datanya kami dapatkan pada dua atau tiga bulan lalu dari Kemdikbudristek. Akhirnya kita telusuri dan sosialisaiskan pada teman-teman di kelurahan," kata Suwarjana kepada SURYAMALANG.COM.

Untuk program ini, sifatnya belum semua atau ujicoba yaktu di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.

"Hari ini kami kumpulkan semua dengan harapan semua kelurahan dan kecamatan atau semua stake holder ikut mendata," katanya.

Data dari kementrian sangat jelas karena sudah by name dan by adress. Sehingga bisa ditelusuri. Dari sampling  penelusuran, memang sudah ada beberapa yang sudah sekolah.

"Tapi apa benar data itu, makanya kami segera menindaklanjuti dengan sosilisasi. Harapan kami sampai Desember 2024, data yang belum sekolahh bisa sekolah. Misalkan ke PKBM atau ke sekolah formal bagi yang usianya usia sekolah."

"Di data yang diperoleh juga ada data yang benar-benae belum pernah sekolah. Sedang faktor penyebabnya masih perlu ditelusuri lagi."

"Ada yang kami telusuri beberapa. Tidak sekolah karena membantu perekonomian orangtua. Tapi bisa jadi karena mereka tidak tahu ada sekolah gratis. Tahunya sekolah harus bayar."

"Jika orangtua tidak bisa membelikan seragam, pemda memfasilitasinya. Harapan kami dengan program ini adalah masyarakat sadar. Jika anaknya putus sekolah, segeralah sekolah," katanya.

Dari lima kecamatan di Kota Malang, jumlah yang agak banyak ada di Kecamatan Kedungkandang.

Ditambahkan Suwarjana, data dari Kemdikbud itu dari dapodik dan dipadankan dengan data Dispendukcapil.

Rafi, salah satu calon siswa PKBM yang hadir di acara itu menyatakan tidak meneruskan ke jenjang SMP karena malas.

"Habis lulus SD tahun 2020 tidak melanjutkan sekolah karena malas," kata Rafi kepada SURYAMALANG.COM.

Menurutnya, orangtuanya tidak mempermasalahkan. Selama tidak sekolah, ia lebih banyak di rumah.

"Saya didatangi petugas dan ditawari mengikuti paket," kata lulusan SDN Arjowinangun 1 Kota Malang," katanya.

Ia bersedia sekolah kejar paket. Apalagi dibiayai pemkot. Operator sekolah dari SD dan SMP negeri dan swasta dilibatkan di sosialisasi itu untuk verifikasi data. Begitu juga Kemenag juga dilibatkan.

PJ Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menjelaskan, ingin menolkan data anak tidak putus sekolah. Dari data  5655 anak, sebanyak 1875 tidak sekolah karena DO. Dan ada 1270 anak tidak melanjutkan sekolah. Sebanyak 2059 anak belum pernah sekolah.

"Saya akan pantau pergerakan dan langkah-langkah strategis penanganan anak tidak sekolah di Kota Malang," kata Iwan Kurniawan.

Anak putus sekolah diarahkan ke PKBM agar angka anak putus sekolah nol pendidikan.

Menurutnya, dengan pendidikan, maka bisa meningkatkan skill. Untuk program jangka pendek akan dituntaskan sampai Desember 2024. Sedang kemampuan PKBM bisa sampai 5000 orang. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved