Berita Malang Hari Ini

Siswa MTsN 1 Malang Bikin Aplikasi Wealth Wise, Berawal Prihatin Ada Siswa Terjerat Pinjol Ilegal

Dua siswa itu, Mahaputra Carlen Sufi dan Muhammad Idam El Azhar, membuat protope aplikasi bernama Wealth Wise.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Mahaputra Carlen Sufi dan Muhammad Idam El Azhar, siswa kelas 9 MTs Negeri 1 Malang bersama penghargaan yang diperoleh di lomba Inotek Kota Malang, Kamis (3/10/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dua siswa kelas 9 MTs Negeri 1 Malang baru saja meraih juara III lomba Inovasi Teknologi (Inotek) bidang inovasi website/mobile application yang diadakan Bappeda Kota Malang.

Dua siswa itu, Mahaputra Carlen Sufi dan Muhammad Idam El Azhar, membuat protope aplikasi bernama Wealth Wise.

Karya mereka ini sebagai upaya edukasi literasi keuangan untuk pencegahan pinjol siswa.

"Alasan kami membuat ini karena ingin mengembangkan aplikasi terkait maraknya Pinjol ilegal lewat edukasi. Pinjol ini tak hanya memangsa orang dewasa tapi juga siswa SMA," papar Carlen pada suryamalang.com saat ditemui di sekolahnya.

Berdasarkan riset mereka, dibutuhkan KTP untuk bisa mendapatkan pinjaman online, dan siswa SMA itu sudah punya KTP.

Kondisi itu menimbulkan potensi besar siswa SMA sudah terjebak dalam Pinjol ilegal.

Dengan aplikasi ini, timnya bisa mengedukasi sejak dini.

"Berdasarkan data, ada yang diteror Debt Collector. Bahkan ada siswa di Jatim yang ingin bunuh diri," tambah siswa berusia 15 tahun ini. 

Untuk mengembangkan aplikasi, tim akan melakukan pretest dan post test yang akan dilakukan pada siswa MTsN 1 terlebih dahulu dan mungkin bisa dikembangkan ke siswa lain.

"Kalau bisa masuk dalam kurikulum sekolah," kata dia. 

Mereka juga berharap aplikasi karya mereka bisa masuk ke Playstore agar semua kalangan bisa mengakses.


Dalam demo penggunaan aplikasi Wealth Wise, diawali dengan memasukkan nama dan asal sekolah. 

Setelah itu masuk dalam fitur-fitur antara lain Literasi Keuangan dan Tentang Pinjol dan juga ada game. 

Dalam literasi itu dijelaskan secara singkat dan padat agar mudah dipahami.

"Siswa itu kan malas membaca. Jadi saya paham. Karena itu saya tulis singkat," kata Carlen. 

Juga ada penjelasan tentang investasi dengan berbagai cara. Seperti emas, saham. Juga soal pinjaman online dan edukasi bahayanya.

Sebab dampaknya merugikan secara ekonomi, psikologi dan sosial.

"Dampak sosial itu seperti jadi pembicaraan," katanya. 

Sedang Idam berharap aplikasi ini nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat. Carlen dan Idam adalah satu tim dalam berbagai lomba. Sylvianita Widyawati

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved