Berita Malang Hari Ini

Memprediksi Perekonomian Kota Malang di Tahun 2026, Ekonomi Kreatif Kuliner Penopang Pertumbuhan

Sekda kota Malang : ekonomi kreatif tidak sekadar soal produk digital semata, namun produk non digital juga memberikan sumbangsih yang besar.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Gedung MCC di Kota Malang yang menjadi pusat pengembangan industri kreatif.  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang memproyeksikan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) mengalami peningkatan di kisaran angka 2,75 persen hingga 2,91% pada tahun 2026. 

Bukan hanya itu, proyeksi itu juga menunjukkan tren positif sektor ekonomi kreatif yang bakal jadi penopang.

Berdasarkan buku Laporan Akhir Penilitian Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Kota Malang 2023, PDRB ADHB, di tahun 2021 dan 2022 tumbuh sebesar 3,47?n 4% menjadi Rp 5,56 Triliun dan Rp 5,78 Trilliun, serta diproyeksikan akan tumbuh hingga tahun 2026.

Proyeksi dengan tren pertumbuhan 2,75-2,91% hingga tahun 2026 itu akan membuat pencapaian tertinggi PDRB ADHB ekonomi kreatif dalam 10 tahun terakhir dengan perolehan Rp 6,46 Triliun pada tahun 2026.

Melalui metode untuk memprediksi masa depan berdasarkan data dan tren yang ada atau forecasting, PDRB ekonomi kreatif Kota Malang tahun 2023-2026 mengalami kenaikan.

Penelitian yang menggunakan metode double exponential smoothing dengan Root Mean Square (RMSE) dan Mean Percentage Absolute Error (MAPE) sebagai uji kelayakan (goodness of fit) itu melaporkan bahwa skor RSME dan MAPE masing-masing adalah sebesar 0,52 dan 0,06 yang menandakan bahwa hasil forecasting memiliki akurasi yang tinggi karena memilliki nilai yang mendekati 0. 

Subsektor kuliner menduduki posisi teratas penyumbang pertumbuhan PDRB ADHK.

Pemkot Malang memperkirakan nilainya pada 2026 mendatang mencapai Rp 4 Triliun.

Disusul kemudian subsektor aplikasi yang berpotensi memberikan sumbangan Rp 778 Miliar.

Di posisi ketiga ada subsektor kriya dengan potensi nilai mencapai Rp 683 Miliar.

Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengungkapkan pemerintah tengah menyusun persiapan menuju Kota Malang sebagai kota kreatif dunia yang diakui PBB melalui Unisco.

Program pengembangan ekonomi kreatif telah ditingkatkan untuk mendukung terwujudnya harapan sebagai kota kreatif dunia.

"Kami telah berikan fasilitas semaksimal mungkin, ada MCC yang dapat menampung 17 subsektor ekonomi kreatif itu," ujarnya.

Ekonomi kreatif diyakini Erik menjadi penyangga pondasi perekonomian masyarakat saat ini.

Erik mengungkapkan, bahwa ekonomi kreatif tidak sekadar soal produk digital semata, namun produk non digital juga memberikan sumbangsih yang besar.

Contohnya keberadaan kuliner di Kota Malang.

"Orang saat berwisata ke Kota Malang, tentu saja akan menikmati kulinernya. UMKM juga bagian dari ekonomi kreatif," terangnya.

Prediksi peningkatan pada 2026 diharapkan bisa terwujud.

Melihat potensi yang ada saat ini, Erik cukup optimis peningkatan itu bisa terwujud.

Ditemui di Hotel Grand Mercure beberapa waktu lalu, Erik juga mengatakan bahwa Kota Malang saat ini telah memasuki jejaring internasional sehingga potensi ekonomi kreatifnya betul-betul diakui secara luas.

Direktur Pengelola Malang Creative Center (MCC), Ageng Bagus Armanda menyebut Kota Malang terus berkomitmen mewujudkan misinya menjadi kota kreatif level dunia. 

Kota Malang telah melalui jalan panjang hingga menjadi salah satu kota kreatif terkemuka di Indonesia.

"Kolaborasi dan kekuatan komunitas menjadi kunci. Aktivasi MCCmenjadi salah satu katalisator dalam perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang," terangnya, Rabu (9/10/2024).

Berdasarkan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), subsektor unggulan ekonomi kreatif di Kota Malang adalah aplikasi dan gim yang didukung dengan subsektor prioritas film, video, animasi, dan kuliner olahan kripik.

Sejumlah peraturan telah dibuat untuk mewujudkan cita-cita kota kreatif level dunia antara lain RPD 2024-2026, RPJD 2025-2045, dan saat ini tengah dirancan Ranperda Ekonomi Kreatif.

"Sinergi antara pemerintah dan stakeholder menghasilkan program yang menjadi pedoman menjalankan visi dan misi menjadi kota kreatif level dunia," paparnya.

Terpisah, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan dalam waktu dekat akan menyelenggarakan program Media Art.

Program ini akan membantu para pelaku usaha ekonomi kreatif  memasarkan dan memperkenalkan produknya ke publik.  

Media Art akan mengedukasi pelaku ekonomi kreatif bagaimana cara beriklan sehingga bisa menarik perhatian calon pembeli.

Program itu dikatakan Baihaqi merupakan bagian dari mewujudkan modernisasi Kota Malang sebagai salah satu nominasi kota kreatif yang akan diusulkan ke Unesco. 

"Kan salah satu upaya untuk memperkenalkan produk itu melalui promosi atau advertising. Kami akan berikan panduan bagaimana caranya sehingga produknya dikenal banyak orang," katanya. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved