Sosok Sopir Truk Penabrak Ayah Polisi Kini Tersangka, Bripda Fajri Nangis di TKP Kini Masih Berduka

Sosok sopir truk penabrak ayah polisi kini jadi tersangka, Bripda Fajri yang nangis di TKP korban tewas ternyata orang tua sendiri kini masih berduka.

Dok polisi via TribunSumsel.com/txt_nusantara
Sopir truk penabrak ayah polisi kini jadi tersangka, Bripda Fajri yang nangis di TKP korban tewas ternyata orang tua sendiri kini masih berduka. 

"Tadi pagi sempat dilakukan pengecekan lagi, karena ada asistensi dari direktorat (Polda Sumsel)," ungkap Marjuni.

Ketika disinggung apakah ada upaya damai dari kedua belah pihak, Satlantas Polres Lubuklinggau menyerahkan kepada keluarga masing-masing

"Kalau masalah damai bukan ranah Satlantas melainkan ranah keluarga," ujar Marjuni.

Kendati begitu, Marjuni menyampaikan bila Bripda Fajri masih berduka dan sebagai pimpinan pihaknya memberikan dispensasi libur.

"Keluarganya masih syok kemarin kusampaikan liburlah dulu ku kasih waktu kurang lebih 10 hari sampai 7 hari," ungkap Marjuni pada Tribunsumsel.com, Senin (7/10/2024).

Marjuni menyampaikan apa pun bentuknya namanya musibah tidak tahu kapan akan datangnya, tentu sudah pasti seluruh anggota keluarga akan sangat berduka.

"Karena musibah tentu keluarga sangat berduka, apalagi kecelakaan seperti itu," ungkap Marjuni.

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Video Viral Bocah Minta Dijemput Polisi di Kota Blitar, Esa Diusir Ibu Tiri

Motor Talimin ayah Bripda Fajri setelah ditabrak mobil pengangkut gas elpiji
Motor Talimin ayah Bripda Fajri setelah ditabrak mobil pengangkut gas elpiji (Dok polisi via TribunSumsel.com)

Marjuni menyampaikan, sampai sekarang belum mengetahui dari mana dan hendak kemana ayah Bripda Fajri malam itu.

"Kemarin belum sempat nanya, tapi katanya kemarin mereka ada pertemuan di Kabupaten Musi Rawas itu intinya, ada rapat," ungkap Marjuni.

Marjuni mengaku tidak bertanya langsung kepada Bripda Fajri, karena anggotanya itu sangat berduka jadi sampai selesai pemakaman pihaknya tidak enak hati untuk bertanya.

"Saya mau tanya korban seperti (sangat berduka) itu di pemakaman, sedangkan di Linggau memang ada rumah anaknya (Tiar)," ungkap Marjuni.

Marjuni pun mengulas saat kecelakaan anggotanya memang tidak tahu itu ayahnya, Bripda Fajri baru mengetahui saat melakukan evakuasi.

"Di situlah memang nimbulnya melihat identitas korban itu, taunya ketika mereka olah TKP melihat identitas diri," beber Marjuni. 

Waktu kejadian, ada anggota yang berpakaian biasa melaporkan ada kecelakaan dan korban meninggal dunia.

"Anggota itu tidak berani karena melihat kondisi lukanya diprediksi meninggal dunia, akhirnya lapor petugas piket, ditambah saat itu sudah ditutup pakai plastik, dan tahunya ketika melihat identitas KTP itu bapaknya," cerita Marjuni.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved