Debat Pilkada Bojonegoro Bubar
Sosok Teguh Haryono dan Farida Hidayati Bikin Debat Pilkada Bojonegoro 2024 Bubar, Paslon Berulah
Sosok Teguh Haryono dan Farida Hidayati bikin debat Pilkada Bojonegoro 2024 bubar, paslon Bupati dan Wakil Bupati berulah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Inilah sosok Teguh Haryono dan Farida Hidayati yang membuat debat Pilkada Bojonegoro 2024 bubar.
Teguh Haryono dan Farida Hidayati adalah pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro diusung oleh PDI Perjuangan.
Dalam debat Pilkada Bojonegoro 2024 itu acara berlangsung di Hotel Eastren, perkotaan Bojonegoro pada Sabtu (18/10/2024).
Sayangnya semua berakhir ricuh dan tidak berlanjut sebab Teguh Haryono dan Farida Hidayati berulah tidak lama setelah acara dibuka Ketua KPU Bojonegoro Robby Adi Perwira sekitar pukul 19.30 WIB.
Acara debat tidak berjalan setelah Teguh Haryono dan Farida Hidayati ngotot minta debat dijalankan berpasangan.
Akan tetapi Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah meminta debat dijalankan sesuai kesepakatan, hanya untuk Calon Wakil Bupati saja.
Akhirnya acara debat-pun ditutup setelah tidak ada titik terang dari kisruh tersebut.
Lalu siapa Teguh Haryono dan Farida Hidayati?
Melansir laman pdiperjuangan-jatim, Mas Teguh, panggilan Teguh Haryono, lahir 61 tahun silam di Desa Sidorejo Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Masa anak-anak Teguh Haryono sekolah di SDN Sidorejo. Lalu berlanjut sekolah di SMPN 1 dan SMPP Bojonegoro tahun 1980.
Jadi masa remaja Teguh Haryono, selama 6 tahun berada di Kota Bojonegoro.
Baca juga: BREAKING NEWS : Debat Pilkada Bojonegoro 2024 BUBAR, Paslon Teguh Haryono-Farida Hidayati Berulah
Selepas lulus SMA, Teguh Haryono melanjutkan kuliah. Dia diterima kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah perguruan bergengsi di negeri ini.
Demi meningkatkan kapasitas ilmunya, Teguh remaja ketika itu, harus meninggalkan kampung halamannya di Kedungadem, untuk menuntut ilmu.
Selepas kuliah di Kota Bandung, Teguh melanjutkan master-nya (S2) yaitu mengambil Master of Business Administration (MBA) Strathclyde Graduate Business School (SGBS) di University of Strathclyde United Kingdom tahun 1991.
Usai meraih gelar MBA, Teguh Haryono memulai menapaki dunia kerja. Tak butuh lama, karena karier begitu bersinar.
Sejumlah posisi penting dalam berkarier diraihnya. Dua antaranya, menjabat sebagai Manager Senior PT Tripatra Engineering dan PT Tripatra Constructors.
Perusahaan multi-nasional tempatnya bekerja ini, pernah menggarap proyek Migas Blok Cepu di Sumur Minyak Banyuurip, Bojonegoro.
Selain itu, Teguh Haryono juga tercatat sebagai Insinyur Profesional Utama, Persatuan Insinyur Indonesia, Jakarta.
Karirnya di perusahaan terbilang moncer. Diakui Teguh, hal itu tak lepas dari dukungan orang-orang di sekitarnya.
”Lha, saya banyak belajar dari kehidupan sederhana di desa dan kemudian berada di Bojonegoro, lalu kuliah di Bandung. Ini bagian dari bagaimana pentingnya orang tua punya visi ke depan mendidik anaknya, untuk menuntut ilmu,” ujar Teguh, dalam wawancaranya.
Baca juga: Penonton Unggulkan Risma-Gus Hans dalam Debat Perdana Pilgub Jatim 2024
Teguh Haryono berharap, dengan bekal ilmu dan pengalaman kerja, akan diabdikan untuk Kabupaten Bojonegoro.
“Saya lahir dan besar di kabupaten ini. Setelah merantau jauh menuntut ilmu dan bekerja, saya ingin mengabdikan kembali ke kampung halaman saya di Bojonegoro,” imbuhnya dengan nada datar.
Farida Hidayati
Farida Hidayati lahir pada 10 Juni 1984. Ia mengawali pendidikan di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.
Orang tua Farida Hidayati sengaja mendidik dan mempertebal agama di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) selama tiga tahun lamanya.
Setelahnya, santriwati Pondok Pesantren di Tambak Beras, Jombang, kembali ke Bojonegoro, dan melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN )1 Bojononegoro.
”Orang tua saya memang menginginkan lebih dahulu anak-anaknya mengetahui Pendidikan agama sejak dini,” ujarnya dalam sebuah wawancara di tempat tinggalnya di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini.
Dari Bojonegoro, Farida Hidayati memilih menuntut ilmu di Jakarta. Dia melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta.
Baca juga: Khofifah-Emil Kompak Kenakan Busana Khas dan Angkat Keunggulan Jatim, Semangat Hadapi Debat
Di universitas swasta tua itu, Farida Hidayati kuliah di fakultas hukum dan melanjutkan master—kenotariatan di Universitas Airlangga Surabaya.
Meski sudah menyandang gelar S2 di bidang kenotariatan, pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini, kini Farida menempuh program S3 (doktor) di Universitas Brawijaya Malang.
“Dunia pendidikan itu luas. Dan saya akan terus menekuninya,” papar anggota Ikatan Notaris Indonesia, Bojonegoro ini.
Selama membuka praktik menjadi notaris di Bojonegoro, Farida Hidayati sempat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.
Tak tanggung-tanggung, pengurus Pusat Fatayat NU ini, berkontestasi di DPR RI dari daerah pemilihan Bojonegoro-Tuban.
Hasilnya, Farida Hidayati terpilih jadi anggota legislatif periode 2019-2024.
Kini, di tengah kesibukannya di dunia kenotariatan dan pengurus NU, Farida Hidayati berikhtiar dengan membuka ruang diskusi dengan masyarakat.
Temanya pun beragam mulai soal dunia kenotariatan atau juga hal-hal lain yang berkaitan dengan perkembangan Bojonegoro.
Setidaknya setelah Farida Hidayati resmi menjadi Bacawabup mendampingi Teguh, sebagai Bacabub, maka ruang untuk berinteraksi selalu ada.
”Berdiskusi untuk kemajuan Bojonegoro, tentu hal yang menarik,” tandas Perempuan yang kini menjabat Ketua Forum PAUD Kabupaten Bojonegoro ini.
Baca juga: Jelang Debat Pilgub Jatim di Graha Unesa, Luluk dan Lukman Tiba Pertama di Lokasi Debat
Dengan latar belakang ini, Teguh dan Farida, setidaknya bisa meningkatkan optimisme dan kehidupan rakyat Bojonegoro.
Paling tidak, latar belakang disiplin ilmu, pasangan Bacabup-Bacawabup Bojonegoro ini, diharapkan mampu membawa Kabupaten Bojonegoro akan lebih baik.
Kronologi Bubarnya Debat
Kronologi bubarnya debat berawal saat, Ketua KPU Bojonegoro, Robby Adi Perwira baru membuka debat itu.
Moderator lalu naik panggung debat lantas memanggil Farida Hidayati dan Nurul Azizah naik ke panggung debat.
Debat kemudian dimulai.
Moderator memberi waktu Farida Hidayati untuk mengemukakan visi-misi. Namun, dalam kesempatan itu Farida Hidayati tak mengemukakan visi-misinya.
Farida Hidayati justru memanggil Teguh Haryono yang sedang duduk di kursi dekat panggung debat untuk naik ke atas panggung debat.
Tanpa ragu, Teguh Haryono kemudian nyelonong naik panggung mendampingi Farida Hidayati.

Teguh Haryono seolah tak peduli, apa yang dilakukannya itu melanggar kesepakatan format debat.
Kontan, para Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah yang ada di lokasi tak terima dengan apa yang ditampakkan Teguh Haryono-Farida Hidayati.
Mereka menghampiri Robby Adi Perwira.
Ahmad Supriyanto dan Sukur Priyanto, dua anggota Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah melayangkan protes kepada Robby Adi Perwira. Keduanya meminta debat digelar sesuai format.
Robby Adi Perwira juga dihampiri sejumlah Tim Pemenangan Teguh Haryono-Farida Hidayati.
Tim pemenangan itu ngotot, apa yang dilakukan Teguh Haryono-Farida Hidayati sudah benar.
Situasi pun memanas.
Melalui microphone debat, Farida Hidayati mengemukakan kalimat-kalimat provokatif yang memojokkan KPU Bojonegoro maupun Setyo Wahono-Nurul Azizah.
Ada kalimat Farida Hidayati yang menyebut KPU Bojonegoro melanggar aturan hingga KPU Bojonegoro bersekongkol dengan Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah.
"KPU Bojonegoro telah diintervensi (Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah, red)," tuding Farida.
Farida Hidayati juga bersikukuh menyerukan, debat itu harus diikuti oleh para Cabup juga bukan hanya diikuti oleh para Cawabup saja.
Sementara itu, Teguh Haryono hanya cengar-cengir.
Di samping Farida Hidayati, Teguh Haryono yang bersikukuh berada di atas panggung debat terus menunjukkan lagak yang menampakkan setuju dengan kalimat-kalimat Farida Hidayati.
Nurul Azizah tampak santai menanggapi situasi yang memanas itu dan bersedia jika dirinya berdebat di atas panggung melawan Teguh Haryono sekaligus Farida Hidayati.
"Namun, yang bicara nanti Farida Hidayati saja. Pak Teguh mendampingi," tutur Nurul.
Sementara Robby Adi Perwira tampak kewalahan mengatasi situasi acaranya yang dikacaukan Teguh Haryono-Farida Hidayati tersebut.
Robby Adi Perwira terus ditekan kedua kubu Cabup-Cawabup yang berkontra.
Setelah sekitar satu jam situasi terus memanas dan tidak kondusif, Robby Adi Perwira akhirnya mengambil langkah tegas menutup dan membubarkan debat politis itu.
"Debat ini kami tutup. Kami putuskan untuk tak dilanjutkan saja," tandas Robby Adi Perwira.
Merespons keputusan Robby Adi Perwira, Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah melontarkan kalimat-kalimat kekecewaan.
Sementara Tim Pemenangan Teguh Haryono-Farida Hidayati bergirang.
(Suryamalang|Yusab Alfa Ziqin)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
sosok Teguh Haryono dan Farida Hidayati
Teguh Haryono dan Farida Hidayati
Teguh Haryono
Farida Hidayati
Debat Pilkada Bojonegoro 2024 BUBAR
debat Pilkada Bojonegoro 2024
Pilkada Bojonegoro 2024
Bupati dan Wakil Bupati
Bojonegoro
KPU Bojonegoro
ViralLokal
suryamalang
Bawaslu Bojonegoro Nyatakan Paslon Teguh-Farida Tak Bersalah dalam Peristiwa Bubarnya Debat Pilkada |
![]() |
---|
Ancaman Pidana Bagi Penyebab Gagalnya Debat Pilkada Bojonegoro 2024, KPU Belum Bertindak |
![]() |
---|
Kronologi dan Suasana Debat Pilkada Bojonegoro 2024 Saat Dibubarkan, Pendukung Saling Olok |
![]() |
---|
Cabup dan Cawabup Bojonegoro Teguh-Farida Jadi Sorotan, Usai Acara Debat Pilkada KPU Dibubarkan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Debat Pilkada Bojonegoro 2024 BUBAR, Paslon Teguh Haryono-Farida Hidayati Berulah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.