Begini Strategi Kris Dayanti dan Dewa Kembangkan Desa Wisata di Kota Batu

SURYAMALANG.COM, BATU - Kota Batu memiliki desa wisata hampir di setiap desa dan kelurahan yang tersebar di tiga Kecamatan.

Sayangnya, kini di 24 desa/kelurahan di Kota Batu, tak seluruhnya desa wisata tersebut berjalan. Beberapa di antaranya mangkrak akibat sepi pengunjung.

Untuk menghidupkan kembali desa wisata yang ada di Kota Batu, Paslon nomor urut 3 di Pilwali Kota Batu 2024, Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh (Krida) memiliki strategi untuk mengembangkan desa wisata di Kota Batu tanpa terjadi persaingan antar desa.

“Penerapan pariwisata terintegrasi menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan desa wisata."

"Terintegrasi dengan lingkungan, pertanian, Pemerintah Kota Batu, masyarakat dan investor."

"Seperti salah satu contohnya di Desa Gunungsari. Di sana banyak ikon-ikon desa yang bisa ditampilkan dan dieksplorasi secara meluas, bahkan hingga ke luar negeri,” kata Kris Dayanti, Selasa (22/10/2024).

Selain Gunungsari, di beberapa desa lainnya desa wisata juga telah berhasil berkembang. Di antaranya Tulungrejo, Oro-Oro Ombo, Sidomulyo hingga Pandanrejo.

“Tahun 2024 desa-desa tersebut masuk dalam kategori mandiri dan RKPD tahun 2025 dengan jumlah kunjungan mencapai 20 ribu,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, Paslon Krida mengatakan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di desa wisata dengan mengadakan event dan festival.

“Kami akan merangkul seluruh desa dan kelurahan untuk memberikan penebalan serta upgrade desa wisata. Kami yakin 24 desa di Kota Batu memiliki keunikan."

"Kecamatan Bumiaji dengan wisata agro, Kecamatan Batu dengan wisata ekonomi kreatif dan Junrejo dengan wisata edukatif dan pertanian,” jelasnya.

Sementara itu terkait promosi desa wisata nantinya, Calon Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Prosakh mengatakan Kota Batu memiliki banyak wadah untuk melakukan pemasaran.

"Tentu dengan kemampuan Bu KD dalam memasarkan seluruh desa wisata yang ada di Kota Batu, kita tahu sangat mudah menjualnya."

"Karena dari 24 desa, kita klasterisasi, jangan sampai ada sama antara desa satu dengan yang lain."

"Banyak macamnya, ada desa wisata bunga, pertanian, batik dan lain-lain. Asalkan pemerintah Insya Allah kita pimpin, bisa memberikan anggaran yang cukup untuk pariwisata di masing-masing desa."

"Dan jangan lupa Bu KD dengan 8 juta followers-nya sangat gampang mempromosikan desa wisata di Kota Batu,” tutur Dewa.