Pilwali Kota Batu 2024

Strategi Gum-Rudi Tuntaskan Masalah Sampah di Kota Batu, Olah Jadi Energi Listrik dan Daur Ulang

Strategi Gum-Rudi Tuntaskan Masalah Sampah di Kota Batu, Olah Jadi Energi Listrik dan Daur Ulang

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Firhando Gumelar dan Rudi dalam debat pertama Pilwali Kota Batu 2024. 

SURYAMALANG.COM, BATU -  Debat pertama Pilwali Kota Batu 2024 di Golden Tulip Resort Batu berlangsung menarik, Senin (21/10/2024) malam.

Sejak sesi pertama hingga sesi keenam, tiga Paslon yakni Nurochman-Heli (nomor urut 1), Firhando Gumelar-Rudi (nomor urut 2), dan Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh (nomor urut 3) secara bergantian menjawab pertanyaan dari panelis dan memberikan tanggapan dari jawaban masing-masing Paslon dengan tema pertanian, pariwisata, agraria dan lingkungan hidup.

Saat diberikan pertanyaan soal pembangunan kota hijau, Firhando Gumelar mengaku telah memiliki cara dan solusi untuk membuat Kota Batu kembali hijau serta dapat terbebas dari persoalan sampah. Yakni dengan program Waste to energy dan waste to product.

“Kami berdiri di sini ingin menunjukan kepada masyarakat Kota Batu bahwa kami memakai baju hasil limbah tekstil di Kota Batu."

"Sehingga kami mampu mensupport pengolahan limbah sampah di Kota Batu yang cukup viral beberapa tahun belakangan."

"Insya Allah waste to energy pertama dilakukan di Jawa Timur yaitu Kota Batu. Dengan tenaga surya ada konsep pembebasan pajak di Kota Batu."

"Sehingga sampah-sampah nanti akan diolah menjadi energi listrik dan kita punya pembangkit listrik mandiri,” kata Gumelar, Senin (21/10/2024).

Sedangkan soal waste to product atau daur ulang sampah untuk dijadikan produk, Gum mengatakan pihaknya akan memunculkan kemandirian ekonomi hingga di tingkat RW untuk memilah sampah dan kemudian dilakukan daur ulang dan dipasarkan.

“Dengan adanya Batu smart waste management, jadi samph sebelum diolah dan dikirimke TPA , diolah dulu di TPS3R dan dipisah di tiap RW. Ini akan kami support dengan insentif masing-masing di RT dan RW."

"Kemudian nantinya pemkot akan membantu memasarkan produk tersebut. Nantinya produk menjadi listrik bisa membantu PAD Pemkot Batu dan kemandirian ekonomi Kota Batu sekaligus zero waste,” jelasnya.

Sementara itu Calon Wakil Wali Kota, Rudi menambahkan pihaknya mengaku hanya perlu waktu 10 bulan untuk bisa mengatasi persoalan sampah di Kota Batu yang sudah berlangsung sejak bertahun-tahun itu.

“Kami meminta waktu 10 bulan untuk mengatasi masalah sampah di Kota Batu. Menciptakan sampah menjadi berkah dan memanfaatkan energi tenaga surya dan punya pembebasan pajak bagi warga yang menggunakan energi listrik,” ujar Rudi.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved