Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh Larut dalam Pertunjungan Bantengan di Kota Batu

SURYAMALANG.COM, BATU - Paslon nomor urut 3 Pilwali Kota Batu 2024, Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh (Krida) ‘mberot’ bareng masyarakat Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Kedatangan Paslon Krida itu untuk menghadiri semarak event Mberot bersama Bantengan Putra Ganesa yang diadakan di Lapangan Kampung Wisata Kungkuk, Kamis (24/10/2024) malam.

Selain menyapa warga, kedatangan Krida juga untuk melestarikan kekayaan budaya lokal Malang Raya yakni kesenian bantengan.

Calon Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Phrosakh mengatakan, event Mberot ini merupakan wujud kepedulian Krida terhadap pelestarian budaya tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Batu.

“Ya, ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pasangan Krida terhadap nguri-uri budaya."

"Selain itu kita semua juga terhibur dengan kegiatan-kegiatan demikian yang dilakukan oleh masyarakat berupa kesenian lokal,” kata Kresna Dewanata Phrosakh, Kamis (24/10/2024).

Event tersebut dimeriahkan dengan berbagai penampilan seni tradisional seperti atraksi Bantengan dan pertunjukan pencak silat.

Antusiasme warga terlihat dari jumlah pengunjung yang memadati Lapangan Kampung Wisata Kungkuk, baik untuk menikmati penampilan Bantengan maupun sekadar membeli jajan.

Selain suguhan seni tradisional, acara ini semakin semarak dengan adanya pembagian door prize beragam hadiah menarik. Mulai dari barang elektronik hingga kebutuhan rumah tangga dan sebuah sepeda listrik.

Sebelum menuju ke panggung acara, KD bersama Dewa berkeliling menghampiri para pedagang UMKM yang berjejer di sepanjang jalan sekitar lapangan.

Selain untuk menyapa para pedagang, KD-Dewa juga membeli dagangan para pedagang sebagai komitmen keduanya mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal melalui UMKM.

Sementara itu Kris Dayanti berkomitmen agenda seperti ini akan terus didorong dalam program kerja Krida. Menurutnya, kebudayaan adalah kekuatan utama untuk mempromosikan Kota Batu di kancah internasional.

“Tentunya Kota Batu sebagai kota pariwisata tidak boleh terlepas dengan kebudayaan dan terus harus berjalan kapanpun dan tidak boleh pudar."

"Jadi sama-sama harus kita dukung agar kebudayaan dan kelestarian kesenian bisa tetap ada di Kota Batu,” jelas Kris Dayanti.