LIPSUS Entas Pengangguran di Malang Raya

Pengangguran di Malang Raya Tinggi, Pemula Bisa Belajar Bisnis dari Medsos

Sarjana bisa bekerja sesuai dengan passion atau minatnya. Bila memiliki passion dalam berbisnis, jangan ragu untuk memulai bisnis.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
IST
Media Sosial 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Lulusan sekolah atau perguruan tinggi tidak harus bekerja sesuai keilmuannya. Sarjana bisa bekerja sesuai dengan passion atau minatnya. Bila memiliki passion dalam berbisnis, jangan ragu untuk memulai bisnis.

Pemilik Nahwa Travel and Tour Malang, Agripta Ananda Putra mengatakan permasalah sekarang adalah soal mental berusaha. Kadang pencari kerja atau pebisnis pemula terlalu mengandalkan orang tua atau menunda usaha.

"Padahal berhasil atau tidaknya itu tidak tergantung pada anaknya sendiri. Yang paling penting dalam usaha adalah mental dan daya juang," kata Agripta kepada SURYAMALANG.COM, Senin (28/10).

Sekarang lulusan sekolah atau perguruan tinggi tidak perlu bingung mencari ide bisnis. Menurutnya, banyak ilmu bisnis yang tersebar di media sosial (mesdos). Pebisnis pemula bisa belajar dari medsos.

"Saya sudah mulai usaha sejak semester tujuh karena untuk mengangkat ekonomi keluarga. Awalnya saya belajar autodidak. Tapi sekarang, pebisnis pemula bisa memanfaatkan ilmu dari medsos," terangnya.

Agripta mendorong mahasiswa menekuni bisnis sejak dini. Menurutnya, menjadi pengusaha sejak mahasiswa adalah langkah pertama menuju kesuksesan. Jika mahasiswa sudah memulai bisnis sejak kuliah, maka peluangnya sangat panjang.

Menurutnya, langkah pertama untuk memulai bisnis adalah dengan menemukan ide bisnis. "Amati masalah, dan identifikasi solusinya. Jika melihat ada kebutuhan, misalkan di transportasi, maka bisa membuat usaha antar-jemput," kata Agripta.

Biasanya pebisnis pemula terkendala pada modal. Menurutnya, pebisnis pemula bisa memulai usaha dari kecil, baru kemudian bisa berkembang.

"Biasanya pebisnis pemula dihinggapi stres mental dan takut gagal. Yang penting harus konsisten dan tekun, serta mau belajar dari pengalaman," urainya.

Pemilik usaha kripik buah Mak Rum, Khosidah mengatakan sekarang pola pikir (mindset) mahasiswa sudah berubah.

"Dulu mindsetnya, lulus kuliah baru mencari pekerjaan. Itu pun kerjanya harus berdasi. Padahal peluang wirausaha itu luar biasa, dan memberian manfaat bagi sekitarnya," kata Khosidah.

Pengusaha kripik buah ini sudah merasakan sendiri bekerja sebagai wirausaha setelah lama bekerja di kantoran. Menurutnya, waktu kerja wirausaha sangat fleksibel.

"Awalnya saya juga tidak punya kemampuan berbisnis. Dengan menambah pengetahuan, ternyata saya bisa berbisnis," tambahnya.

Wakil Dekan III Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) UT, Anto Hidayat mengatakan kuliah umum ini agar mahasiswa mendapat wawasan dan memiliki keterampilan berusaha. Anto berharap lulusan UT tidak hanya berpikir menjadi pegawai di perusahaan.

"Sekarang jumlah wirausaha Indonesia masih tiga persen. Masih ada peluang untuk menciptakan wirausaha muda," kata Anto.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved