LIPSUS Entas Pengangguran di Malang Raya

Tekan Angka Pengangguran di Kota Malang, Pemkot Perlu Perkuat Data PDKT SAM

Sesuai klasifikasi ini, BPS menemukan jumlah pengangguran di Kota Malang mencapai 31.286 orang per akhir tahun 2023.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Purwanto
ILUSTRASI - Pencari kerja mengantre untuk menaruh lamaran pekerjaan dalam Job Fair Kemerdekaan di SMKN 1 Kota Malang beberapa waktu lalu. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan pengangguran terbuka terdiri dari warga yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan, serta tidak punya pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha.

Sesuai klasifikasi ini, BPS menemukan jumlah pengangguran di Kota Malang mencapai 31.286 orang per akhir tahun 2023.

"Sejujurnya, itu masih perdebatan. Kami tidak pernah tahu bagaimana cara BPS mengambil sampling. Saya berpegangan pada data dari Pemkot Malang. Kalau data dari BPS itu hanya sebagai referensi saja," kata Amithya Ratnanggani Sirraduhita, Ketua DPRD Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (28/10).

Di tengah tingginya angka pengangguran di Kota Malang, membuka peluang kerja bisa menjadi solusi. Menurutnya, peluang kerja tidak harus muncul dari sektor ekonomi kreatif, tapi juga sektor lain. Semua sektor dan stakeholder harus bergerak bersama mengatasi pengangguran terbuka di Kota Malang.

Politisi PDIP ini minta Pemkot Malang bisa memperkuat basis data di aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKT SAM).

Menurutnya, basis data yang kuat bisa menjadi sumber pijakan pengambil kebijakan mengatasi pengangguran terbuka. Kolaborasi dengan stakeholder perlu ditingkatkan untuk membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat.

Amithya menilai peningkatan ekonomi tidak serta merta dapat mengurangi angka pengangguran. "Tapi itu masih tetap bisa menjadi referensi. Makanya banyak program dan kinerja yang harus kami lakukan pada tahun 2025 untuk membantu mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Malang," imbuhnya.

Sampai akhir tahun 2023, jumlah pengangguran di Kota Malang mencapai 31.286 orang. Lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran, yaitu sebanyak 8.642 orang, disusul lulusan SMA dan Madrasah Aliyah (MA) yang sebanyak 8.449 orang.

Jumlah lulusan perguruan tinggi (PT) yang menganggur juga sangat tinggi. Sesuai data tersebut, sebanyak 6.614 orang yang merupakan lulusan PT, baik D4, S2, maupun S3 masih berstatus pengangguran.

Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang kesulitan menyerap tenaga kerja.

Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan tantangan penyerapan tenaga kerja adalah gengsi anak muda. Rata-rata anak muda yang masuk kategori angkatan kerja tidak mau bekerja di sektor non-formil.

Menurut Arif, banyak anak muda yang lebih memilih bekerja di toko yang ada pendingin atau AC-nya, atau di kafe dengan nuansa kekinian. Padahal pendapatan dari bekerja di sektor formal lebih tinggi dibandingkan bekerja di toko atau kafe.

"Itu yang menjadi tantangan kami. Makanya kami membuat program yang bisa untuk menyerap angkatan kerja," terang Arif.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved