Pilwali Kota Batu 2024

Misi Pasangan Krida Pertahankan Pertanian di Kota Batu di Tengah Gempuran Pariwisata, Agrowisata

Salah satu langkah yang ingin diterapkan Krida di Batu adalah mengadopsi dari Ubud Bali, dengan mengangkat sektor pertanian untuk wisata.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh tawarkan Konsep Agrowisata 

SURYAMALANG.COM, BATU - Pasangan calon nomor urut 3 di Pilkada Batu 2024, Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh memiliki solusi untuk menggeliatkan pertanian di Batu dengan konsep agrowisata atau kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata.

Upaya itu dinilai bisa membuat sektor pertanian tetap eksis di tengah gempuran pariwisata.

Konsep Agrowisata itu diusung mengingat kondisi yang ada.

Masifnya pertumbuhan sektor pariwisata di Kota Batu jika tidak diiringi dengan kemajuan sektor pertanian, tentu akan membuat pertanian di Kota Batu melemah. 

Bahkan lahan pertanian di Kota Batu terus berkurang karena semakin masifnya alih fungsi lahan.

Situasi ini menjadi tantangan bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih untuk mempertahankan sektor pertanian yang jadi sumber mata pencaharian utama masyarakat Batu.

“Saya tidak lupa kalau Kota Batu ini adalah kota tani. Balai kotanya saja namanya Among Tani. Tentu saja itu sudah wajib hukumnya bahwa pertanian tidak boleh lepas dari wisatanya,” kata Calon Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Phrosaksh, Jumat (1/11/2024).

Salah satu langkah yang ingin diterapkan politisi Nasdem itu di Batu ialah mengadopsi dari Ubud Bali, dengan mengangkat sektor pertanian untuk wisata. 

“Di Ubud Bali lihat orang menanam padi di sawah saja bisa bayar Rp 300 ribu. Kenapa kita tidak bisa ajak petani Batu untuk mengembangkan model pertanian seperti itu?,” ujarnya.

Selain itu program lainnya yang bisa diterapkan untuk semakin memberdayakan sektor pertanian di Kota Batu ialah menerapkan kebijakan kepada hotel di Kota Batu untuk membeli hasil pertanian dari petani, mulai dari sayur mayur dan buah-buahan, khususnya apel yang jadi ikon kota.

“Kami berkomitmen soal ini (pertanian,red), semua harus sepakat bahwa pertanian tidak boleh runtuh, sebab pertanian adalah penopang yang harus dijaga untuk mewujudkan pariwisata Kota Batu mendunia,” pungkas putra mantan Bupati Malang dua periode, Rendra Kresna itu.(myu)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved