Berita Malang Hari Ini
Festival Mbois IX Digelar di Malang Creative Center, Pertemukan Ratusan Pelaku Ekonomi Kreatif
Festival Mbois IX Digelar di Malang Creative Center, Pertemukan Ratusan Pelaku Ekonomi Kreatif
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Festival Mbois IX kembali digelar di Malang Creative Center (MCC), Jumat (8/11/2024). Hadirnya Festival Mbois menandakan aktifnya pergerakan pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang.
Festival itu merupakan kolaborasi Malang Creative Fusion (MCF) dengan Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang.
Festival ini tidak menggunakan dana APBD Kota Malang. Pelaku ekonomi kreatif menggandeng sejumla pihak baik swasta atau lembaga negara untuk memberikan dukungan.
Festival yang melibatkan para pekerja kreatif ini diharapkan bisa memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Tabrani mengatakan bahwa festival itu merupakan cerminan Kota Malang tempatnya para pekerja kreatif tumbuh kembang. Keberadaan MCC menjadi rumah kreatif bagi semua pelaku.
Para pekerja keratif diharapkan bisa berbuat banyak untuk menopang kapasitas generasi penerus sekaligus memastikan masa depan Kota Malang yang tumbuh positif.
Iwan menyatakan, telah ada ratusan startup di Kota Malang yang telah mendorong perputaran uang lebih dari Rp 2 miliar per tahun. Selain itu juga ada lembaga-lembaga pendukung lainnya seperti perguruan tinggi dan perusahaan.
"Ekosistem ini diproyeksikan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Kota Malang ke depan. Kita bisa melihat pertumbuhan ekonoi Kota Malang dalam satu dekade terakhir yang baik. Angka pengangguran juga turun, hal ini menunjukan sektor ini berdampak positif," ujar Iwan Kurniawan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Tabrani, Jumat (8/11/2024).
Tekad Kota Malang untuk menjadi jejaring kota kreatif kelas dunia pada 2025 bisa saja terwujud. Segala kemampuan dan sumber daya telah dimiliki Kota Malang. Iwan menjelaskan, saat ini Kota Malang telah masuk nominasi jejaring kota kreatif tingkat dunia di bawah naungan Unesco.
"Kita harus siap bergerak untuk naik level. Ekonomi kreatif menandakan tahapan baru sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, menginsipirasi generasi berikutnya, memberikan dampak positif bagi masyarakat," tegasnya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, mulai lantai 2 hingga 7 gedung MCC akan ramai oleh banyaknya acara saat Festival Mbois berlangsung hingga tiga hari ke depan. Masyarakat bisa melihat langsung pelaku kreatif yang tampil dan menunjukan produk mereka.
Terlepas dari itu, festival itu juga menjadi ajang silaturahmi dan membuka jejaring baru bagi para pelaku ekonomi kreatif. Dikatakan Eko, ke depan para pelaku ekonomi kreatif harus melebarkan sayapnya hingga ke kancah internasional. Hal itu sejalan dengan harapan Pemkot Malang yang mendorong tingkat kesejahteraan melalui ekonomi kreatif.
"Bapak Pj Wali Kota Malang berpesan agar kita naik kelas. Maka UMKM juga harus naik kelas. ada 100 UMKM yang akan kami proyeksikan naik kelas," tegasnya.
Dalam festival itu, sejumlah pihak lain diundang untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai potensi ekonomi kreatif. Eko mengatakan mengundang para pelaku ekspor dan perpajakan untuk memberikan ilmu kepada pelaku UMKM di Kota Malang.
"Pengetahuan tentang pajak itu juga penting. Kami hadirkan juga pelaku ekspor agar produknya bisa naik kelas," kata Eko.
Eko mengataka, pelaku UMKM di Kota Malang banyak bergerak di bidang makanan dan minuman. Pertumbuhannya cukup pesat.
BPS Kota Malang mencatat, pada 2021 ada 6.378 unit UMKM kuliner. Jumlahnya bertambah menjadi 7.203 pada 2022 dan naik menjadi 16.417 pada 2023. Kecamatan Lowokwaru tercatat sebagai kecamatan terbanyak dengan 5.539 pelaku UMKM.
"Kami akan terus dukung kegiatan ekonomi kreatif karena memang ini memiliki dampak yang luas, termasuk kepada pelaku UMKM," tegas Eko.
Koordinataro Malang Crative Fusion, Dadik Wahyu Chang mengatakan bahwa selama tiga hari ke depan, ditargetkan setiap harinya ada 10 ribu pelaku ekonomi kreatif datang ke MCC. Mereka akan bertemu untuk bersilaturahmi dan bertransaksi sekaligus.
Dikatakan Dadik, Festival Mbois melibatkan lebih dari 100 kolaborator. Mereka juga mengajak sejumlah dinas berkolaborasi di acara Festival Mbois IX kali ini.
"Jadi ini sebuah festival kolaborasi. Sudah berjalan sembilan kali. Saya membersamai sejak 2016. Ini adalah bukti ukuran Kota Malang memiliki Salam Satu Jiwa. Kegiatan di MCC ini tanpa anggaran APBD. Kegiatan ini tidak menggunakan APBD, festival kali ini kolaborasi bersama kawan-kawan semua. Semua berkolaborasi dan berdonasi," terangnya.
Dinas-dinas yang berkolaborasi antara lain, Diskopindag, Diskominfo, Dindik, dan Dispangtan. Hal itu berbeda dengan acara tahun sebelumnya. Banyak dinas yang juga berkolaborasi pada tahun ini.
"Ini sembilan tahun perjalana. Awalnya di MX Mall kami hadir sejumlah orang di sana, kedua di MCP, ketiga Alun-alun Merdeka karena kami ingin mengaktivasi sebuah public space," ujarnya.
Acara keempat berlangsung di di Kayutangan yang disebut Dadik saat ini telah menjadi istimewa sekali. Kayutangan menjadi tujuan wisata baru di Kota Malang yang selalu ramai oleh wisatawan. Festival kelima berlangsung saat pandemi, keenam berlangsung secara hybrid, ketujuh saat uji coba MCC.
"Kedelapan saat peresmian MCC dan kesembilan ini saat aktivitas MCC. Di MCF, kami berprinsip untuk connecting, colaboration, dan commers. Kami mengundang semua pelaku. Selama tiga hari ini, targetnya 10 ribu pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang. Saling mengenal dan ada transaksi ekonomi," paparnya.
Malang Creative Center (MCC)
Kota Malang
Iwan Kurniawan
Malang Creative Fusion (MCF)
Festival Mbois
SURYAMALANG.COM
| Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
|
|---|
| UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
|
|---|
| Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
|
|---|
| Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
|
|---|
| Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Festival-Mbois-IX-FMIX-di-Malang-Creative-Center-MCC-Kota-Malang-Jumat-8112024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.