Dugaan Amanda Korban Tewas Tol Cipularang Melindungi Anak Bos Ibunya saat Tabrakan, Luka Tak Wajar

Dugaan Amanda korban tewas Tol Cipularang melindungi anak bos ibunya saat tabrakan, luka tak wajar, ayah pilu kenang permintaan terakhir.

|
KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA/Youtube Kompas.com
Amanda (kanan) korban tewas Tol Cipularang melindungi anak bos ibunya saat tabrakan, luka tak wajar, ayah pilu kenang permintaan terakhir. 

SURYAMALANG.COM, - Dugaan Amanda Marisa alias AM korban tewas kecelakaan Tol Cipularang melindungi anak bos ibunya saat tabrakan diungkap keluarga.

Keluarga mencurigai hal itu setelah melihat luka di tubuh Amanda Marisa yang tampak tidak wajar.

Amanda Marisa merupakan korban tewas satu-satunya dalam tabrakan beruntun itu sedangkan 22 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Baca juga: Tampang Rouf Sopir Truk Penyebab Tabrakan Tol Cipularang, Syok Tak Bicara Diduga karena Persneling

Kepergian Amanda Marisa yang masih berusia 14 tahun menyisakan duka di hati keluarga.

Sonia Aprilia, kakak Amanda mengungkap bagaimana kondisi adiknya pasca-kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92, Purwakarta, Jawa Barat tersebut.

Sonia menyebut, sang adik mengalami luka memar di punggung dan juga kepala.

Hal itu membuat Sonia menduga sang adik berusaha melindungi NA (2), anak dari bos ibunya, KE (27) sesaat sebelum mobil yang mereka tumpangi dihantam kendaraan lain.

Ibunda Amanda merupakan asisten rumah tangga di kediaman KE. 

"Kayaknya (memeluk NA), soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, kayak memar kaca gitu" kata Sonia di rumahnya, Lenteng Agung, Selasa (12/11/2024). 

"Dan si NA ini enggak kenapa-napa dia, mungkin bisa jadi dia melindungi si NA," lanjutnya melansir Kompas.com.

Baca juga: Jumlah Santunan Jasa Raharja untuk Korban Tol Cipularang, 1 Orang Meninggal Dunia dan 22 Luka-luka

Sonia memperlihatkan foto Amanda melalui ponselnya di rumahnya, Selasa 12 November 2024
Sonia memperlihatkan foto Amanda melalui ponselnya di rumahnya, Selasa 12 November 2024 (Kolase Tribunnews/Abdi Ryanda)

Selain itu, Sonia menyebut, kepala bagian belakang Amanda juga sempat mengalami pendarahan. 

Menurut pihak rumah sakit, bagian depan tubuh Amanda tidak terluka. 

"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras dan kebenturannya itu bener-bener kenceng, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah," tambah Sonia. 

Sebelum meninggal dunia, Amanda atau akrab disapa Sasa oleh keluarga mengungkap gelagat aneh almarhumah sebelum kecelakaan terjadi.

Sunyoto (50), ayah Amanda merasa pilu karena terngiang dengan permintaan terakhir anak ketiganya itu.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved