Pilwali Kota Batu 2024

Kisah Ibu Kris Dayanti Beri Dukungan dari atas Kursi Roda Saat Debat Terakhir : "Tampil Opo Onoe"

Duduk di atas kursi rodanya, wanita berusia 74 tahun, Ibu KD itu, serasa tak berkedip saat menatap puterinya sedang beradu argumen dengan kedua Paslon

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Cliff, selalu setia menemani tantenya, Rachma Widadiningsih, ibundanya KD setiap debat berlangsung hingga menjelang tengah malam, Kamis (21/11/2024). dan Foto Kris Dayanti saat kangen-kangenan bersama gurunya, Titik, SDN 1 Ngaglik, Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM , BATU - Tampilan memukau Kris Dayanti di atas panggung debat sebanyak tiga kali di Pilwali Kota Batu 2024 ini, rupanya tak lepas dari peran sosok orang hebat, Rachma Widadiningsih, ibundanya. 

Tiga kali menjalani debat, Kris Dayanti yang berpasangan sama Kresna Dewanata Phrosakh, di Pilwali Kota Batu tahun ini, selalu menghadirkan ibunya. 

Begitu juga saat debat terakhir, Kamis (21/11/2024) malam kemarin, ibundanya juga hadir.

Bagi KD, Rachma Widadiningsih bukan cuma ibu, yang telah melahirkannya.

Namun, wanita berusia 74 tahun itu dianggap seperti 'tuhan kecil', yang membikin takdir hidupnya bisa jadi seperti saat ini.

"Dari saya kecil, peran ibunda, sangat besar. Mulai, saat saya awal-awal menyanyi dulu,  ibu yang me-make up saya. Bukan cuma itu, saat saya tampil bernyanyi di dalam negeri maupun di manca negara, ibu juga selalu menunggui saya seperti itu (di bawah panggung)," tutur KD, sambil mencium kening ibundanya ketika akan masuk ruang debat yang berlangsung di hotel Golden Tulip, Batu, Kamis (21/11/2024) 

Memang, selama tiga kali menjalani debat, wanita yang biasa dipanggil Bu Yayak itu selalu istiqomah, menungguinya.

Duduk di atas kursi rodanya, wanita berusia 74 tahun itu serasa tak berkedip saat menatap puterinya sedang beradu argumen dengan kedua Paslon, yang jadi lawan debatnya.

Tak pelak, kehadiran dia itu selalu mencuri perhatian para undangan.

 "Jangankan mengantuk, menguap pun, tak akan karena bersemangat kalau puterinya lagi punya sesuatu yang sedang diperjuangkan seperti ini," tutur Cliff, keponakannya, yang menjaganya dan mendorong kursi roda.

Pria berusia 51 tahun, dengan rambut sebahu itu menuturkan, KD sangat patuh dan tawaduk.

Begitu juga kakaknya, Yuni Shara.

Setiap kali punya hajat atau mau tampil atau manggung, mereka selalu sungkem pada ibundanya.

Cliff yang juga penyanyi lagu rock tahun 90-an itu mengungkap, karena sikapnya pada sang ibu itu, saat KD mencalonkan diri di Pilwali Batu saat ini, ibunya merestui. 

Cuma pesannya, KD harus bersemangat memperjuangkan rakyat kecil jika terpilih nanti.

"Tante (ibundanya KD) juga berpesan berkali-kali, kamu harus tampil opo onoe (apa adanya). Makanya, KD kan menyapa warga dengan enak dan tanpa beban. Memang, aslinya KD dan kakaknya (Yuni Shara) itu punya humor tinggi dan tipikal orangnya biasa dan ceplas-ceplos. Sebab, itu didikan ibunya mulai kecil," paparnya.

Menurutnya, sikap rendah hatinya itu kan bukan cuma ke ibundanya namun ke orang lain, yang dianggap berjasa dalam hidupnya.

Seperti kapan hari, ia silaturahmi ke rumah guru SD-nya, Bu Titik, yang tinggal di Dusun Matsari Lahor, Desa Pesanggrahan RT 2, RW 13, Kecamatan Batu.

Ia adalah guru SD saat KD sekolah di SDN 1 Ngaglik. "Bukan cuma KD yang menangis namun bu gurunya juga karena terharu saat itu.

Apalagi, sebelum pamit gurunya, kala itu KD menyanyikan lagu "Bunda" yang dipopulerkan grup band Potret. 

.(fiq)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved