Viral Pembacokan di Sampang

Update Carok di Ketapang Madura: Tuntut Otak Pelaku Ditangkap & Brimob, Marinir, TNI AD Jaga Sampang

Berikut ini update kasus carok di Ketapang, Kabupaten Sampang, Pulau Madura serta persiapan pengamanan Pilkada Sampang 2024 pasca Jimmy Sugito tewas.

Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/HANGGARA
Suasana saat aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kemanusiaan menggelar aksi demo di depan Mapolres Sampang, Madura, Kamis (21/11/2024) siang. Mereka penuntut polisi menangkap otak pelaku carok yang menewaskan Jimmy Sugito hanya gara-gara beda politik di Pilkada Sampang 2024. Kini, polisi menurunkan 500 personel gabungan dari TNI AD, marinir dan Brimob ke Sampang. 

Laporan Wartawan dari Sampang Madura, Hanggara Pratama 

SURYAMALANG.COM, SAMPANG – Berikut ini update kasus carok di Ketapang, Kabupaten Sampang, Pulau Madura serta persiapan pengamanan Pilkada Sampang 2024.

Sekadar diketahui, Polres Sampang yang dibantu personel dari Polda Jatim telah menangkap tiga terduga pelaku carok yang menewaskan Jimmy Sugito Putra.

Jimmy tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang yang mengitarinya sembari menenteng celurit pada Minggu (17/11/2024) siang bolong.

Minggu malam, anggota Polres Sampang menangkap seorang terduga pelaku berinisial FS. Kemudian polisi kembali menangkap dua terduga pelaku carok pada Selasa (19/11/2024).

Kamis (21/11/2024), Polda Jatim merilis tiga pelaku yang ikut terlibat dalam pembacokan terhadap Jimmy Sugito.

Di hari yang sama, massa yang mengatasnamakan mahasiswa menggeruduk Polres Sampang

Kedatangan mereka menuntut agar polisi menangkap otak pelaku carok terhadap Jimmy Sugito.

Baca juga: Ancaman Penjara Bagi 3 Pelaku Carok Sampang Madura, Hasil Visum Korban Memprihatinkan Luka 21 Cm

Ketua aksi Abdurrahman Wahid mendesak Polda Jatim dan Polres Sampang mengungkap sepenuhnya kasus penganiayaan itu dan menangkap semua pelaku.

Sejauh ini masih tiga pelaku yang telah diamankan, sedangkan berdasarkan video detik-detik kejadian tersapat sekitar lima orang diduga mengeroyok korban dengan celurit.

"Kami juga meminta untuk mengungkap otak pelaku di balik kejadian tersebut," tuntut Wahid.

Baca juga: Perintah Gibran Setelah Tragedi Carok Sampang Madura Buntut Pilkada 2024 Jangan Sampai Membesar

Wahid menilai kejadian tersebut akan dikenang sebagai salah satu sejarah buruk, sebab sekelompok manusia membabi buta menganiaya satu orang dengan senjata tajam hingga meninggal dunia hanya gara-gara beda politik.

"Kami sayangkan peristiwa ini bisa terjadi karena terlalu mahal sebuah nyawa seseorang jika hanya untuk kepentingan kekuasaan," terangnya.

Dengan begitu, pihaknya sangat berharap kepada polisi agar menjalankan tugas sebagaimana mestinya, mengungkap kasus demi tegaknya rasa keadilan.

Baca juga: 3 Tersangka Pembacokan Sampang Hanya Diancam 10 Tahun Penjara, Padahal LUka Korban Mengerikan

Sementara, Kasat Intelkam Polres Sampang, AKP Rochim Soenyoto menyampaikan, Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono tengah menjalankan kunjunga ke Kecamatan Banyuates, Sampang.

"Untuk tuntutan dan harapan adik semua kami sudah respons dari awal, untuk mengungkap para pelaku," katanya.

Turunkan Brimob, TNI AD dan Marinir

Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Imam Sugianto berkunjung ke Kabupaten Sampang, Madura, tepatnya ke Mapolres setempat, Senin (18/11/2024) sore.
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Imam Sugianto berkunjung ke Kabupaten Sampang, Madura, tepatnya ke Mapolres setempat, Senin (18/11/2024) sore. (TribunMadura/Hanggara)

Tak mau kecolongan lagi, Polda Jatim meningkatkan pengamanan di Sampang jelang coblosan Pilkada 2024, Jumat (22/11/2024).

Peningkatan pengamanan tersebut tak lain karena baru saja ada pembunuhan terkait politik serta daerah bertajuk Bumi Bahari itu kini masuk ke zona merah alias rawan dalam pilkada.

Baca juga: Penyebab Tragedi Carok di Sampang Madura Gara-gara Hasutan Bohong, Jimmy Sugito Dituduh Pukul Kiai

Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengatakan Kabupaten Sampang menjadi perhatian jelang pilkada.

Sebagai respons, Polda Jatim mempertebal Satuan Setingkat Kompi (SSK), yang terdiri dari 2 SSK Brimob, 2 SSK TNI AD, dan 1 SSK Marinir.

“Personel kita siagakan kurang lebih 5 SSK,” ujarnya.

Polda Jatim juga telah melakukan rapat koordinasi untuk meningkatkan pengamanan menjelang Pilkada 2024, hasilnya akan mempertebal pengamanan di Kabupaten Sampang pada tahap inti Pilkada nanti, 27 November 2024.

Baca juga: Tampang 2 Pelaku Carok Sampang Madura Bunuh Jimmy Sugito Kini Tertunduk Lesu, Ditangkap Polisi

Harapannya, pada pelaksanaan pesta demokrasi nanti berjalan komdusif artinya, tidak ada lagi peristiwa yang menimbulkan kejolak apalagi, terdapat korban jiwa.

"Kami pastikan, yang melakukan pelanggaran, kerusuhan, keributan, apalagi penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya seseorang pasti hukum akan ditegakkan,” tegasnya.

Penyebab pelaku carok aniaya Jimmy Sugito

Ancaman penjara bagi 3 pelaku carok Sampang Madura terungkap setelah ketiganya ditahan oleh Polda Jatim.

Selain ancaman hukuman terhadap pelaku, hasil visum luka korban yang mencapai 21 sentimeter (cm) sangat memprihatinkan.

Tidak cuma lebar luka yang cukup besar, namun jumlah luka-luka yang diderita korban bernama Jimmy Sugito Putra itu juga cukup banyak. 

Para pelaku pembacokan berinisial FS, AR dan MS ditangkap oleh Anggota Tim Gabungan dari Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, dalam kurun waktu berbeda. 

Kini ketiga tersangka bakal dikenakan persangkaan Pasal Pasal 170 Ayat 2 ke-3e KUHP, tentang kekerasan menyebabkan orang meninggal dunia. 

Ancamannya, pidana penjara maksimal 10 tahun. 

Berdasarkan hasil visum dari RSUD Ketapang Sampang, korban mengalami luka bacok pada bagian kepala atas 12 cm, luka bacok pipi kanan sampai leher 21 cm.

Kemudian, luka bacok paha luar kanan 15 cm, luka bacok paha luar kiri enam sentimeter, luka iris lengan kiri tiga sentimeter.

Selanjutnya, luka bacok punggung bagian tengah 10 cm, luka bacok pantat kiri 12 cm, dan luka bacok jempol kiri hampir putus lima sentimeter. 

Dari tangan ketiga pelaku, petugas berhasil menyita tiga bilah celurit berukuran panjang sekitar dua jengkal tangan orang dewasa. 

Celurit itu merupakan senjata yang dipakai ketiga tersangka untuk melukai korban.

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, insiden pembacokan terhadap korban ditengarai karena adanya kesalahpahaman dan hasutan berita bohong. 

Kubu massa dari ketiga tersangka termakan hasutan adanya isu pemukulan yang dilakukan oleh kubu dari korban tewas Jimmy Sugito terhadap kiai mereka, bernama Kiai Hamduddin. 

Padahal isu adanya pemukulan terhadap ulama tersebut, tidak pernah terjadi. 

Sehingga, kubu tersangka sekonyong-konyong melakukan penghadangan dan pengeroyokan disertai pembacokan menggunakan celurit terhadap kubu Jimmy. 

Luka parah di sekujur tubuhnya membuat Jimmy meninggal dunia meskipun sudah sempat menjalani perawatan medis di RSUD Ketapang Sampang. 

"Nah tersangka ketiga ini memang termasuk santrinya Kiai Hamduddin" ujar Kombes Pol Farman dalam pers rilis di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Kamis (21/11/2024). 

"Ketika kiainya mereka dengar, dipukul sehingga mereka spontan mengejar yang diduga dilakukan oleh Jimmy ini yang dianggap memukul jadi begitu kejadiannya" imbuh Farman.

"Sudah ada (celurit dibawa 3 tersangka). Iya (sudah disiapkan)," terangnya. 

Disinggung dugaan motif perseteruan berkaitan dengan perbedaan kubu pilihan Pilkada di Kabupaten Sampang, Farman tidak banyak berkomentar. 

Farman cuma menegaskan, hasil penyelidikan hanya mendapati motif ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dipicu adanya kabar hoaks soal pemukulan terhadap figur pemuka agama atau kiai. 

"Ini hasil dari penyelidikan yang kami lakukan dan keterangan ini juga kami dapatkan dari saksi-saksi di sekitar," pungkas Farman.

Mengenai kemungkinan penambahan tersangka lain, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto juga belum dapat menjelaskannya dan memilih bungkam.

"Sampai sekarang itulah hasil  penyelidikan dan penyidikan," ujar mantan Kapolsek Wonokromo itu, seusai pers rilis di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim. 

Namun, Dirmanto menjelaskan mengenai upaya Polda Jatim dalam mengembalikan kondusivitas di Sampang. 

Termasuk, upaya pihaknya mengantisipasi adanya aksi balasan susulan atas kejadian pembacokan tersebut. 

Dirmanto menjelaskan, pihaknya sudah menggandeng para tokoh masyarakat dan agama di kawasan Sampang untuk meredam gejolak susulan yang berpotensi terjadi pasca-kejadian pengeroyokan tersebut. 

"Kita sudah berupaya, semua tokoh-tokoh di sana sudah kami hubungi, sudah kita kumpulkan dan deklarasi itu salah satu upaya kita. Jangan sampai berdampak yang lainnya," kata Dirmanto.

Bahkan, sebagai antisipasi keamanan selama jalannya tahapan Pilkada Serentak 2024, Dirmanto menjelaskan pihaknya mengerahkan sekitar 500 orang personel gabungan dari Brimob, TNI AD dan Marinir. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved