Inilah 4 Wisudawan Terbaik Polinema dalam Wisuda ke-68 Tahun 2024

Inilah daftar empat wisudawan terbaik dalam acara wisuda Politeknik Negeri Malang (Polinema) ke-68 tahun 2024

|
Polinema
Wisuda Politeknik Negeri Malang (Polinema). 

"Dari dulu Polinema memang terkenal mencetak lulusan untuk siap kerja."

"Polinema juga selalu membekali nilai lebih bagai mahasiswa agar dapat bersaing di dunia kerja," ujarnya.

Selain itu, sistem pembelajaran di Polinema dianggap oleh Audrey menjadi salah satu kampus dengan sistem pendidikan terbaik di Indonesia.

"Selain fasilitasnya yang cukup baik, sistem pembelajarannya menurut saya juga baik."

"Karena biasanya, habis materi itu langsung disuruh praktek, makanya polinema ini mampu menghasilkan mahasiswa yang sudah siap terjun ke dunia kerja saat lulus nanti," katanya.

Audrey juga memberikan tips kepada mahasiswa lain agar dapat meraih prestasi dengan IPK tinggi.

Salah satu kuncinya ialah harus memiliki komitmen dan target pada diri sendiri.

"Kuncinya adalah komitmen akan target dari diri kita sendiri."

"Lalu kita harus disiplin dan dapat mengatur waktu dengan tepat."

"Lalu jangan lupa berdoa," tandasnya.

3. Eka Setyaningrum, A.Md.Ak.

D3 Akuntansi - PSDKU Kediri dengan IPK 3.95.

Memiliki passion di bidang Akuntansi ternyata menjadi berkah bagi Eka Setyaningrum mahasiswa Polinema.

Dia merupakan salah satu wisudawan dengan nilai terbaik dengan IPK 3.95.

Prestasi ini yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh perempuan yang lahir dari kabupaten Kediri itu.

Namun, Akuntansi memang menjadi bidang yang dia sukai sejak masa sekolah dulu.

"Memang passion saya itu di dunia akuntansi sejak SMK saya di jurusan akuntansi dan kuliahnya juga di akuntansi," ucapnya.

Mengawali perkuliahan di Polinema PSDKU Kediri, membuat Eka merasa cukup nyaman.

Selain tidak jauh dari tempat tinggalnya, dia juga merasa mendapatkan ilmu yang dia cari selama ini.

Menurutnya, Polinema telah memfasilitasi kegiatan mahasiswanya dalam membangun soft skill terutama di semester 1 dan 2.

Hal ini yang membuat Eka fokus untuk memperbaiki nilainya di awal semester tersebut.

"Baru di semester 3 dan 4 itu saya memperluas jaringan dengan ikut makan sambil mengambil freelance dan ikut komunitas baca buku."

"Dari situlah saya kemudian mendapatkan banyak sekali kesempatan dan pengalaman," ujarnya.

Untuk tugas akhir D3 Akuntansi ini, Eka memilih untuk melakukan analisis pengelolaan biaya produksi pada perusahaan.

Tujuannya ialah untuk menganalisis sama menyimpulkan biaya produksi yang ada di perusahaan tersebut.

Dengan begitu maka perusahaan bisa mempertimbangkan faktor pemicu biaya dan bisa melakukan perhitungan biaya produksi dengan akurat.

"Selama mengerjakan tugas akhir ini saya memilih untuk mengerjakan lebih dulu di awal jadi saya cari tahu dulu apa yang ingin saya ambil."

"Dan topik penelitian ini saya ambil di beberapa perusahaan saya riset dulu agar memiliki gambaran yang mantap lalu saya bimbingan kepada dosen."

"Intinya saya lebih banyak ke persiapannya dengan memperhatikan ketentuan yang ada di kampus," ungkapnya.

Eka juga menjadi salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Polinema.

Setiap sebulan sekali, dia mendapatkan uang saku senilai Rp 900 ribu yang diberikan setiap 6 bulan sekali.

Saat ini Eka mendapatkan kesempatan untuk bekerja di kantor jasa akuntan.

Pekerjaan ini didapatkan setelah dulunya dia sempat magang di kantor perpajakan yang ada di Pare Kabupaten Kediri.

Selain itu, Eka juga bekerja freelance di weeding organisation yang fokus mengurusi bagian keuangan.

4. Yulihah, A.Md.Ak.

D3 Akuntansi PSDKU Lumajang dengan IPK 3.94.

Mendapatkan IPK 3.94 membuat Yulihah, mahasiswa Polinema menjadi salah satu lulusan terbaik.

Dia pun tidak menyangka meraih predikat tersebut.

Sampai-sampai, dia tidak bisa berkata-kata setelah mendengarkan informasi kalau masuk menjadi salah satu mahasiswa terbaik di Polinema.

"Dari awal saya tidak pernah kepikiran untuk menjadi lulusan terbaik ini sampai saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata," ucapnya.

Perempuan yang hobi masak dan traveling ini mengaku cukup bangga bisa menjadi bagian dari kampus Polinema.

Meskipun kampusnya berada di PSDKU Lumajang, namun sistem pembelajarannya yang dianggapnya cukup efektif bagi mahasiswa.

"Memang dari segi pembelajaran dari polinema itu meskipun saya di Lumajang itu sama dengan Polinema yang ada di Malang."

"Pembelajarannya itu menggunakan pendekatan secara langsung tak hanya teori saja tapi juga praktek di lapangan," ungkapnya.

Sama seperti mahasiswa yang meraih predikat terbaik lainnya, Yulihah juga memiliki cara sendiri untuk belajar.

Dia sering mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh dosen di kelas dengan cara membacanya kembali.

Selain itu dia juga kerap mempelajari materi yang dianggapnya susah untuk dipecahkan.

"Intinya itu lebih sering membaca buku referensi dari materi yang didapatkan dari dosen."

"Saya juga sering mengulang materi yang saya dapatkan dengan mempelajari lagi."

"Lalu kita harus dapat memanajemen waktu yang baik, mana waktu untuk main dan belajar jadi ada skala prioritasnya masing-masing," katanya.

Sebelum lulus, Yulihah mengerjakan tugas akhir mengenai evaluasi penerapan akuntansi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) nomor 7 Bakorwil V Jember.

Penelitian ini dilatarbelakangi mengenai aset tetap yang harus dikelola dengan baik untuk memastikan kalau aset tetap itu bisa dikelola berdasarkan kebijakan akuntansi.

"Ya memang pemilihan penelitian ini karena saya memang lebih suka ke materi itu."

"Dengan begitu saya jadi lebih mudah untuk mengerjakannya," ungkapnya.

Setelah lulus D3, rencananya Yulihah ingin melanjutkan lagi kuliah D4 di Polinema.

Dia juga bercita-cita ingin menjadi dosen dan ingin memiliki usaha sendiri. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved