Mahasiswi UTM Madura Dibunuh Pacar

Rektor UTM Madura Prof Dr Safi’ Kecam Pembunuhan Mahasiswi Tulungagung: Itu Pembunuhan Berencana

Rektor UTM Madura Prof Dr Safi’ mengecam kelakuan kahasiswanya, MMA (21) yang membunuh pacarnya Een Jumianti yang sedang hamil dua bulan.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/AHMAD FAISOL
Rektor UTM Madura Prof Dr Safi di depan Gedung Satreskrim Polres Bangkalan menjelang siaran pers oleh Kapolres Bangkalan ungkap kasus pembunuhan mahasiswi, Senin (2/12/2024). Tampak tersangka MMA (21) mengenakan kaus oranye. 

Korban pun mengalami luka bakar hingga 80 persen di tubuh cewek asal Kelurahan Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung itu.

Bahkan, pihak RS yang melakukan visum pun sempat kesulitan mengidentifikasi identitas Een Jumianti.

Namun, HP korban yang tertinggal di Lokasi pembunuhan ditemukan anggota Polres Bangkalan dan Polsek Galis saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari HP Een itulah, polisi menelusuri dengan siapa korban terakhir komunikasi, rupanya dengan sosok MMA.

Selain HP, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti.

Di antaranya, gagang senjata terbuat dari kayu di sekitar TKP, ceceran potongan rambut, dua buah botol parfum di sebelah kiri posisi jenazah Een.

Ada juga sepotong pakaian yang digunakan Een, serta satu unit sepeda motor Honda Scoopy.

“Nah dari handphone inilah kami mendapatkan petunjuk, ponsel ketinggalan di TKP. Itu yang memudahkan kami, ada bantuan dari handphone,” beber Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya dalam Siaran Persnya, Senin (2/12/2024)

“Setelah di-tracking (ditelusuri), ada transfer dari tersangka ke korban. Sehingga muncullah nama tersangka,” sambung Febri.

“Pihak polsek mendengar informasi berkaitan peristiwa penemuan jasad yang terbakar sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Febri.

“Kami bergerak ke lokasi, melokalisir TKP, dan mengamankan barang bukti yang salah satunya adalah handphone. Kami menangkap pelaku di rumah orang tuanya pada pukul 21.30 WIB,” papar Febri.

Selain tercatat sebagai mahasiswi, korban Een juga menyambi bekerja sebagai penjaga warung kopi di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan.

Hal itu diakui salah satu teman kos yang juga berasal dari Tulungagung.

Sosok korban dikenal sebagai pribadi yang baik.

Beberapa jam sebelum dibunuh, korban EJ masih masuk kerja mulai pukul 14.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00 WIB.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved