Berita Malang Hari Ini

Pelaku Usaha Perhotelan Berharap Kondusifitas Kota Malang Jelang Pergantian Tahun

Pelaku usaha perhotelan tengah bersiap-siap menerima banyak tamu yang akan datang ke Kota Malang untuk berlibur. 

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
ILUSTRASI - Salah satu hotel di kota Malang, di kawasan Kayutangan. Para pelaku usaha perhotelan berharap Kota Malang kondusif jelang pergantian tahun agar wisatawan yang datang merasa nyaman. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Para pelaku usaha perhotelan berharap kondusifitas dan keamanan di Kota Malang terjaga memasuki Desember atau akhir tahun.

Pelaku usaha perhotelan tengah bersiap-siap menerima banyak tamu yang akan datang ke Kota Malang untuk berlibur. 

Kondusifitas dan keamanan menjadi penting untuk meyakinkan wisatawan datang ke Kota Malang.

Ketua Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, wisatawan selalu mempertimbangkan aspek keamanan jika ingin datang ke suatu tempat. 

Menurutnya, sejauh ini kondisi Kota Malang cukup baik.

Tidak ada gejolak yang dapat membuat orang enggan datang ke Kota Malang.

 Kondisi yang baik ini diharapkan bisa dijaga. Agoes mengatakan, perlunya kolaborasi antara asosiasi, Pemkot Malang, dan penegak hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Keamanan sangat penting, makannya kita memang perlu berkolaborasi," ujarnya, Rabu (4/12/2024).

Hal senada juga dikatakan Sistho A Sreshtho, GM Alana Hotel Malang.

Ia berpendapat keamanan begitu penting di momen akhir tahun.

Perayaan pergantian tahun baru sering didatangi banyak orang.

entu saja mereka yang datang tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.

"Kami ingin kondisi Kota Malang yang kondusif karena orang mau datang kalau kondisinya aman serta nyaman. Kalau kondisinya banyak konflik, jual apapun orang tidak mau datang," kata Sistho.

Menurut Sistho, kondisi di Kota Malang sudah kondusif.

Ia berharap pada Desember 2024 ini bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding Desember tahun lalu.

Hotelnya tengah mempersiapkan diri menyambut penghuni.

Sistho mengatakan, pada November lalu, terutama ketika pekan coblosan, H-2 hingga H+2, tingkat hunian sempat turun.

Situasi diprediksi berubah memasuki Desember ini.

"Tidak hanya di Malang, di Jawa Tengah seperti Semarang dan Solo, sampai tanggal 25 okupansi hotel cukup bagus. Ketika memasuki periode coblosan, membawa dampak yang belum begitu baik bagi kami. Memang tidak banyak kegiatan dari pemerintah yang dibuat di hotel. Ini yang menyebabkan para korporat dan pemerintah menunda," katanya.

Oleh karena tidak ada lagi kegiatan politik atau Pilkada pada Desember kali ini, Sistho cukup optimis bahwa kegiatan pemerintahan dan korporat kembali aktif.

Ia juga memprediksi okupansi menjadi naik mendekati hari pergantian tahun.

Sejauh ini, kegiata dari pemerintahan memang mendominasi pemasukan untuk hotel.

"Memang ada penurunan pada Oktober dan November dibanding tahun lalu. Kalau Desember ini, kami optimis. Biasanya di akhir tahun okupansi hotel naik. Pertanyaannya apakah ini lebih baik, itu kami belum bisa menjawab. Namun kami optimis karena tidak ada kegiatan lagi seperti Pilkada kemarin," ungkapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang dalam rilis terbarunya mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Kota Malang pada periode Oktober 2024 mengalami penurunan 1,63 poin jika dibandingkan September 2024.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan TPK hotel di periode Oktober 2024 tercatat 55,07 persen dan pada September 2024 mencapai 57,33 persen.

"Perkembangan TPK Oktober secara total 55,07 poin, angkanya ini lebih kecil ketimbang September yang mencapai 57,33 persen," kata Umar.

Sebagai informasi, TPK hotel adalah sebuah indikator yang menunjukkan produktivitas usaha jasa akomodasi.

Ketika TPK berada pada angka yang tinggi atau mendekati 100 persen, maka sebagian besar kamar hotel terjual.

Umar menyatakan jika dirinci per kategori, maka TPK untuk kelas hotel berbintang pada Oktober 2024 berada di angka 63,82 persen atau turun 2,51 poin dari September 2024 yang mencapai 66,33 persen.

"Penyebabnya di September banyak hotel dipakai acara meetings, incentives, conference, and exhibitions (MICE). Hotel nonbintang TPKnya mengalami penurunan di Oktober dari September 2024," ujarnya. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved