Berita Viral
Campur Tangan Lina Ubah Jadwal Dokter Koas Dibongkar Polisi, Intimidasi Luthfi Rekaman Suara Beredar
Campur tangan Lina mau ubah jadwal dokter koas dibongkar polisi, intimidasi Luthfi demi anaknya bisa kumpul keluarga.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Campur tangan Sri Meilina alias Lina ingin ubah jadwal dokter koas hingga berujung pemungkulan akhirnya terbongkar.
Hal itu dijelaskan oleh kepolisian Polda Sumsel (Sumatera Selatan) pasca-pelaku Fadilla alias DT (37) sopir Lina ditetapkan sebagai tersangka.
Dari penuturan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, Lina sempat melakukan intimidasi terhadap korban Muhammad Luthfi.
Luthfi adalah rekan anak Lina sesama dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az-Zahra.
Baca juga: Sosok Fadilah Tersangka Pemukulan Dokter Koas Bela Bos 20 Tahun Mengabdi Kerja Kini Dipenjara
Kombes Pol Anwar menyebut Lina melakukan intervensi atau campur tangan terkait jadwal piket yang ditetapkan korban.
Lina ternyata mengajukan protes karena jadwal piket yang ditetapkan Luthfi bertepatan dengan waktu kumpul keluarga putrinya, Lady.
"Ibu dari teman korban ini mengintimidasi dengan mengatakan kenapa anak saya dijadwalkan saat hari kumpul keluarga?" ungkap Kombes Pol Anwar, Sabtu (14/12/2024) mengutip Kompas.com.
Anwar menjelaskan, intimidasi tersebut dilakukan Lina karena merasa anaknya, Lady tidak diberikan jadwal yang adil oleh korban.
Meskipun demikian, Luthfi yang menjadi sasaran intimidasi tetap menjelaskan jadwal tersebut telah disepakati oleh seluruh koas dan sesuai prosedur yang berlaku.
Penjelasan tersebut ternyata memicu emosi tersangka Fadilla alias DT yang merasa kesal karena permintaan majikannya tidak dipenuhi korban.
"Pelaku merasa bahwa korban ini sudah tidak sopan terhadap majikannya," ujar Anwar.
Baca juga: Pengakuan Fadilah Pelaku Pukul Dokter Koas Resmi Jadi Tersangka, Kesal Lihat Korban Senyam-senyum
Saat ini, status Sri Meilina ditetapkan sebagai saksi.
Polisi juga mengisyaratkan mereka akan memanggil Lina untuk dimintai keterangan lebih lanjut dalam kasus ini.
"Tidak ada tindakan fisik yang dilakukan (Sri Meilina) di dalam video, namun kami masih mendalami apakah ibunya memenuhi unsur pidana untuk jadi tersangka," tegas Anwar.
Beredar Rekaman Suara
Sejalan dengan penjelasan polisi, di media sosial beredar rekaman diduga suara Lina memarahi Lutfhi, ketua dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (UNSRI).
Melansir Sripoku.com, rekaman suara tersebut dibagikan akun X (twitter) @PartaiSocmed pada Sabtu, (14/12/24).
Ada 4 rekaman suara yang masing-masing berdurasi sekitar 2 menit diunggah oleh akun tersebut.
Pada salah satu rekaman, terdengar suara diduga Lina berulang kali mengancam lawan bicaranya diduga Lutfhi.
Lina menuduh Lutfhi telah berbicara kasar dengan anaknya.
"Kamu bicara kasar, padahal anak saya ini anak tunggal. Tapi tidak manja," kata suara diduga Lina.
"Jadi jangan kamu tawa-tawa eh, apa maksud kamu tawa-tawa kayak gitu?" sambungnya.
Baca juga: Mengenal Lutfi Sosok Dokter Koas Dipukuli di Palembang yang Viral, Ternyata Anak Rantau dari Jakarta
Dari sini pembicaraan mereka mulai terdengar meninggi dan bahkan berulang kali muncul ancaman.
"Kamu jangan macem-macem loh, saya orang Komering asli loh di sini ya," kata suara diduga Lina.
"Kamu mau jalur apa? jalur polisi, kita tidak ribut loh, kamu berpendidikan, kamu ketua kelompok" imbuhnya.
"Harusnya kalau ketua kelompok itu amanah, gitu loh" ujar suara diduga Lina.
"Kamu aja gak mampu, gimana ngatur rumah tangga" cecarnya.
Pada bagian rekaman lain, suara pria diduga Lutfhi berulang kali menjelaskan perihal jadwal piket.
Menurutnya, jadwal piket tersebut telah dua kali diubah berdasarkan komplain rekan koas lain.
Rekan koas yang dimaksud mungkin merujuk kepada Lady Aurellia, anak Lina.
"Diubah kemarin malam, sudah kita pake. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan," jelas suara diduga Lutfhi.
"Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?" sambungnya.
"Sudah dirombak yang kedua kalinya. Karena kita udah telat, udah ganti-ganti terus. Kita kasih ke dokter dokdiknis (Dokter pendidik klinis)" terang suara diduga Lutfhi.
Baca juga: Siapa Lady Viral Jadi Pemicu Dokter Koas Dipukuli? Dikenal Manja, Anak Tunggal Pejabat Kaya Raya
Oleh karena itu, lanjutnya, jadwal piket tersebut tidak bisa diubah lagi karena sudah 2 kali diubah dan dilaporkan ke dokdiknis.
"Karena kita udah ganti-ganti terus. 2 kali kita ganti, setelah kita ganti, tiba-tiba masih dikomplain, pada sudah diubah sesuai komplainan. Itu sudah dikirim," tegasnya.
Namun penjelasan tersebut sepertinya tidak diterima dan berulang kali suara diduga Lina mengancam dan marah-marah.
"Percuma kamu berpendidikan tinggi, tapi dengan orang tua kamu melawan. Saya ini sarjana hukum loh," tegas suara diduga Lina.
Setelah itu pada rekaman lain, muncul suara pria diduga Fadila alias Datuk.
"Diam kau, ponakan aku itu, tahu dak?" kata pria tersebut.
Baca juga: Sosok Dedy Mandarsyah & Sri Meilina Ortu Lady Diduga Jadi Penyebab Dokter Koas Dipukuli di Palembang
Beberapa bagian rekaman terdengar ricuh dan mungkin berujung pada pemukulan oleh Fadilah alias Datuk.
Kasus ini menarik perhatian publik dan menjadi sorotan terkait intervensi dalam dunia medis serta dampaknya terhadap profesionalisme tenaga kesehatan.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
dokter koas dipukuli
pemukulan dokter koas
dokter koas Unsri
dokter koas
Polda Sumsel
Muhammad Luthfi
Lina Dedy
berita viral
suryamalang
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Siapa Dave Laksono? Anggota DPR Viral Didemo Akhiri Rapat Ingin Cepat Pulang, Anak Politisi Kawakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.